kievskiy.org

Terkulai dalam Skandal: Donald Trump dan Kisah Wanita-wanitanya

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. /Reuters/Joshua Roberts

PIKIRAN RAKYAT – Sejak awal kariernya di dunia bisnis, nama Donald Trump memang selalu terkait dengan skandal-skandal yang melibatkan perempuan. Begitu pula ketika dia menjadi presiden Amerika Serikat pada 2017-2021, publik masih saja dibuat heboh dengan berbagai kisah yang menyangkut kehidupan pribadinya dengan para wanita.

Kontroversi seputar hubungan Trump dengan wanita pertama kali mencuat pada 1992 ketika seorang mantan model bernama Jill Harth mengajukan tuntutan hukum terhadapnya. Harth menyatakan bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadapnya saat mereka bekerja sama dalam proyek bisnis.

Meski kasus ini kemudian diselesaikan di luar pengadilan, isu pelecehan seksual yang dilakukan Trump masih terus mengejar hingga ia mencalonkan diri sebagai presiden.

Ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016, berbagai isu mengenai hubungannya dengan para wanita kembali mencuat. Sejumlah perempuan, di antaranya adalah Jessica Leeds, Rachel Crooks, dan Kristin Anderson, melaporkan bahwa Trump melakukan pelecehan seksual terhadap mereka pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Dolar AS Akan Jatuh dan Tak Lagi Jadi Standar Dunia

Trump membantah tuduhan tersebut dan memilih untuk menyerang balik dengan mengeklaim bahwa tuduhan tersebut merupakan upaya pembunuhan karakter yang dilakukan oleh lawan politiknya.

Baru-baru ini, hubungan Trump dengan para wanita menjadi sorotan publik lagi dengan melibatkan, aktris film dewasa Stormy Daniels.

Daniels mengaku pernah menjalin hubungan dengan Trump selama lebih dari satu tahun, tepatnya pada 2006 silam. Daniels mengeklaim bahwa dirinya diancam dan dibayar untuk tidak membocorkan hubungan tersebut selama kampanye presiden pada 2016. Trump membantah pernyataan Daniels dan memilih untuk bungkam.

Selain itu, hubungan Trump dengan wanita juga terus menghantuinya sebagai presiden. Salah satu contohnya adalah ketika ia memberikan komentar yang menggambarkan perempuan sebagai objek seksual dalam rekamannya tahun 2005. Rekaman tersebut menjadi sangat kontroversial dan membuat Trump harus meminta maaf secara terbuka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat