kievskiy.org

Daftar Negara yang Pangkas Jam Kerja, Tak Lagi 8 Jam per Hari

Ilustrasi jam kerja.
Ilustrasi jam kerja. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai negara menawarkan opsi kerja alternatif, yang bertujuan untuk membatasi interaksi dengan karyawan setelah jam kerja. Para pengusaha pun memangkas jam kerja dan mendorong karyawannya mengambil cuti.

Hasilnya, para pekerja melaporkan tingkat kebahagiaan dan keterlibatan keseluruhan yang jauh lebih tinggi. Seperti pekerja Inggris yang percaya bahwa lebih dari 36 persen waktu yang mereka habiskan di tempat kerja tidak produktif.

Penelitian menunjukkan fakta bahwa pengusaha dilaporkan merasa lebih mudah untuk menarik talenta terbaik, dengan pilihan kerja yang fleksibel dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Karyawan Inggris memilih kerja fleksibel sebagai manfaat yang disukai, dengan 35 persen mendaftarkannya sebagai yang teratas.

Kongres Serikat Buruh (Trades Union Congress/TUC) mengumumkan bahwa dengan kemajuan teknologi, Inggris kemungkinan akan menerapkan aturan kerja 4 hari seminggu pada 2100. Namun, beberapa negara maju sudah membuktikan bahwa pekerja tidak perlu bekerja 8 jam sehari untuk menjadi lebih produktif.

Baca Juga: Diklaim Untungkan Wanita Pekerja, Pemerintah Korea Selatan Revisi Kebijakan Jam Kerja

Berikut, Pikiran-Rakyat.com rangkum dari The Undercover Recruiter, daftar negara yang telah memangkas jam kerja bagi para pekerja.

1. Jerman: 26,37 jam seminggu

Data menunjukkan bahwa Jerman bekerja dengan jam terpendek dibandingkan negara-negara lain, dengan rata-rata mingguan 26,37 jam atau sekitar 5 jam per hari jika 5 hari kerja dan 6,5 jam jika 6 hari kerja. Tidak hanya itu, orang Jerman dapat meminta pengurangan jam kerja, jika mereka bekerja untuk perusahaan dengan kurang dari 15 karyawan.

Jerman bukan satu-satunya negara yang percaya bahwa 8 jam kerja sehari tidak seefektif yang dipikirkan beberapa orang. Seperti yang sudah diketahui, orang Jerman memiliki jumlah cuti tahunan tertinggi dengan 30 hari libur setiap tahun.

Jerman menerapkan aturan terkait para pekerja yang dapat beristirahat makan siang hingga 2 jam, bahkan beberapa bisnis cenderung tutup selama jam makan siang agar karyawan dapat menghabiskan waktu bersama keluarga. Orang Jerman merasa sering makan siang penuh dengan rekan kerja, dengan bir makan siang, bukan sesuatu yang disukai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat