PIKIRAN RAKYAT – Selama bertahun-tahun, tak sedikit orang yang mengaku bisa memprediksi kapan datangnya hujan hanya dengan mencium udara. Saat ini, para ilmuwan justru sepakat dengan pernyataan itu.
Rupanya, aroma segar setelah hujan sudah tak asing lagi bagi indra penciuman manusia. Namun, pengakuan bahwa seseorang bisa memperdiksi kedatangan hujan hanya dengan menghirup udara kini sudah dibuktikan oleh para ahli.
Menurut situs web IFL Science yang berbasis sains, hal itu berkaitan dengan petrichor atau aroma memuaskan yang dikeluarkan oleh tanah setelah hujan lebat, terutama setelah musim panas yang panjang.
Hingga saat ini, para ahli tidak yakin mengapa bau petrichor disukai oleh beberapa orang. Namun tiga tahun lalu, para ilmuwan menemukan bahwa beberapa hewan juga menyukai bau setelah hujan ini.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Rahasia Aroma Parfum Ratu Mesir Cleopatra
Mereka menemukan bahwa orang-orang sebenarnya menyukai aroma Streptomyces, bakteri tanah penghasil geosmin yang melepaskan bau hujan. Hidung manusia juga sangat baik dalam mendeteksi geosmin dalam jumlah kecil. Kemampuan itu mirip seperti hiu yang dapat mendeteksi darah dalam air.
Maka dari itu, kemungkinan ada aroma hujan yang turun di tempat lain terbawa lewat udara, bahkan sebelum awan penghasil hujan muncul di langit. Pasalnya, bakteri penghasil geosmin perlu menarik organisme ke dalam tanah untuk bertahan hidup.
IFL Science juga mendokumentasikan sumber penciuman lain yang mempengaruhi manusia, yaitu ozon kimiawi, yang memiliki bau yang berbeda, tepatnya lebih manis daripada petrichor. Aroma inilah yang sering meramalkan pertanda datangnya badai.
Hal ini terjadi karena kantong gas ozon disimpan di permukaan tanah, dan terbawa oleh angin sepoi-sepoi dalam badai yang mendekat. Dengan demikian, aroma itu yang dapat terdeteksi di hidung orang-orang. (Cut Lestari Nur Aziza) ***