PIKIRAN RAKYAT - Mengingat kembali insiden mengerikan awal Juni lalu, asap yang menutupi langit Kanada dan wilayah lainnya di Amerika Serikat mengakibatkan penundaan dan pembatalan sejumlah penerbangan.
Kebakaran hutan yang memicu kepulan asap tersebut mengganggu perjalanan udara hingga menyebabkan kekacauan di pusat-pusat penerbangan utama. Akibatnya, rencana wisata yang sudah direncanakan pelancong harus dibatalkan. Menurut FlightAware.com, hampir 600 penerbangan di seluruh penjuru negara mengalami penundaan dan enam penerbangan lainnya dibatalkan.
Pada Kamis, 8 Juni pagi, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengumumkan bahwa mereka menunda semua penerbangan menuju Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey dan LaGuardia di New York. FAA memperingatkan bahwa penundaan juga mungkin terjadi di Charlotte, North Carolina, Dallas, Philadelphia, dan Bandara Internasional John F. Kennedy di New York City.
Baca Juga: Sapi Ini Dapat Nama Baru Berkat Unggahan Facebook
Menurut MiseryMap dari FlightAware, Bandara LaGuardia dan Bandara Internasional Dallas/Fort Worth mengalami gangguan yang signifikan pada pukul 4 sore waktu setempat. Dalam pernyataan resmi, FAA menyatakan bahwa kemungkinan mereka perlu mengambil langkah-langkah untuk mengelola arus lalu lintas udara dengan aman ke New York City, Washington D.C., Philadelphia, dan Charlotte karena jarak pandang yang berkurang akibat asap kebakaran.
Dalam sebuah video di Twitter, Sam Ausby dari FAA menjelaskan bahwa pesawat perlu melambat saat mendekati bandara untuk menjaga keselamatan, melihat landasan pacu, dan mengamati jalur taksi, sehingga penundaan mungkin terjadi.
FAA menyatakan bahwa nasihat perjalanan mereka akan terus berubah sesuai dengan perubahan kondisi cuaca sepanjang hari. Kala itu, kualitas udara di banyak kota besar di sepanjang Pantai Timur sangat berbahaya. Menurut IQAir.com, Kota New York memiliki indeks kualitas udara sebesar 183, menjadikannya yang terburuk di dunia. Pada pukul 9:30 pagi waktu setempat, Detroit menempati peringkat keempat dengan indeks kualitas udara sekitar 121. (Tirtamarsha Adindaputri Septidwitania)***