PIKIRAN RAKYAT - Badan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan korban pengeboman di Jalur Gaza mencakup sebagian besar anak-anak. Pihaknya pun mendesak agar kekerasan segera dihentikan.
"Kami takut melihat kejadian dari Gaza. Sejumlah besar anak-anak menjadi korban," kata UNICEF di media sosial X.
Badan PBB itu menegaskan bahwa satu juta orang tidak memiliki tempat yang aman.
Baca Juga: MUI Sebut Hamas Tak Lakukan Tindakan Terorisme, tapi Perlawanan
"Ini tidak dapat diterima dan kekerasan harus secepatnya dihentikan," katanya.
Dalam situasi yang semakin memanas di Timur Tengah, Pasukan Israel meluncurkan kampanye militer yang gencar dan berkelanjutan di Jalur Gaza sebagai aksi balasan atas serangan militer kelompok Hamas di wilayah Israel.
Konflik Palestina-Israel berlangsung sejak Sabtu lalu ketika Hamas mulai melakukan Operasi Badai Al Aqsa, yakni serangan mendadak dari segala penjuru termasuk serentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel lewat jalur darat, laut dan udara.
Baca Juga: IAF: 6.000 Bom Telah Jatuh di Gaza dalam 6 Hari Perang Israel-Hamas
Hamas mengungkapkan bahwa operasi tersebut sebagai balasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.