kievskiy.org

Indonesia Terus 'Teriaki' Penjajah Israel: Patuhi Hukum Humaniter Internasional!

Sejumlah warga mengikuti aksi akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Aksi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut untuk mendorong upaya mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel agar tercipta perdamaian.
Sejumlah warga mengikuti aksi akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Aksi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut untuk mendorong upaya mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel agar tercipta perdamaian. /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi terus mendesak agar penjajah Israel berhenti memburu warga sipil dan menyerang fasilitas publik seperti rumah sakit, rumah ibadah, dan kamp-kamp darurat.

Indonesia dengan tegas menyebut apa yang dilakukan penjajah Israel adalah pembantaian yang telah melewati batas, bahkan bisa dibilang melanggar hukum humaniter internasional yang ditetapkan oleh PBB.

"Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya,” katanya.

Sementara hingga saat ini, rumah sakit terbesar di Gaza utara, RS Indonesia masih dapat beroperasi meski pasokan bahan bakarnya semakin menipis.

Baca Juga: Eks Pemain Persib Minta Publik Buka Mata pada Kebenaran: Semoga Allah Bebaskan Palestina 

Rumah Sakit ini menjadi harapan satu-satunya warga Jalur Gaza di tengah genosida yang dilakukan penjajah Israel.

RS itu kini hanya mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.

Sayangnya, satu dari dua generator tersebut rusak, sedangkan satu generator yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.

"RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," kata Relawan organisasi kemanusiaan MER-C Fikri Rofiul Haq.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat