kievskiy.org

Penjajah Israel: Tak Ada Gencatan Senjata Sampai Sandera Kami Dibebaskan

Serangan udara Israel terjadi di tengah memuncaknya kekerasan Israel dan Palestina di bagian selatan Jalur Gaza.
Serangan udara Israel terjadi di tengah memuncaknya kekerasan Israel dan Palestina di bagian selatan Jalur Gaza. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan ada gencatan senjata perang dengan Palestina sampai seluruh warganya yang ditawan Hamas dibebaskan. Namun, dia mengisyaratkan keterbukaan terhadap 'jeda kecil taktis' yang memungkinkan pergerakan orang dan bantuan untuk Palestina.

"Tidak akan ada gencatan senjata di Gaza tanpa pembebasan sandera kami. Jika hanya jeda kecil taktis, satu jam di sini, satu jam di sana, kami pernah memilikinya sebelumnya," ucapnya, Senin 6 November 2023.

"Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang dan bantuan kemanusiaan masuk, atau sandera kita, sandera individu dibebaskan. Namun, saya tidak berpikir akan ada gencatan senjata," kata Benjamin Netanyahu menambahkan.

Baca Juga: Ke Mana Arab Saudi saat Palestina Dibombardir Penjajah Israel?

Komentar itu muncul ketika penjajah Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk menghentikan pemboman terhadap Gaza. Serangan yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menurut para pejabat Israel menewaskan sedikitnya 1.405 orang, sebagian besar warga sipil.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata yang mendesak. Dia memperingatkan bahwa Gaza telah menjadi "kuburan bagi anak-anak".

Amerika Serikat, sekutu terdekat penjajah Israel, telah menekan Benjamin Netanyahu untuk menyetujui 'jeda kemanusiaan' yang memungkinkan bantuan masuk ke Palestina. Namun, mendukung pemimpin Israel terhadap kebijakan gencatan senjata.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gaza: Lebih dari 10.000 Orang Tewas, 4.104 di Antaranya Anak-anak

Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza

Militer Israel mengatakan telah berkoordinasi dengan Yordania untuk mengirimkan pasokan medis dan makanan yang mendesak ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza. Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.100 anak-anak, telah tewas di Gaza selama perang sebulan terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat