PIKIRAN RAKYAT - Seorang pemuda Palestina di Gaza bernama Ahmed kehilangan nyawanya akibat genosida Israel. Calon dokter gigi itu tertimpa dinding kamar tidurnya usai bom Israel mulai menghujani lingkungan tempat tinggalnya dengan keluarganya pada 10 Oktober 2023.
Di akhir hayatnya, Ahmed sempat mengucapkan kalimat syahadat walau saat itu ia sedang merintih kesakitan. Syahadat merupakan sebuat kalimat pernyataan keimanan seorang muslim yang biasanya juga diucapkan saat sedang sekarat.
Ahmed meninggal dunia di usianya yang ke-24 tahun. Menghadapi kenyataan itu, Ibu Ahmed pun menangisi kehilangan anaknya.
Ibu Ahmed mengingat kembali bagaimana Ahmed seperti memiliki firasat akan meninggal dunia dalam pemboman yang dilakukan penjajah Israel terus-menerus. Ia menceritakan bahwa sebelum Ahmed terbunuh, anaknya itu sempat menghabiskan waktu bersama dirinya, ayah Ahmed, dan adik perempuan Ahmed.
Baca Juga: Anwar Usman Tak Terbebani Meski Dicopot sebagai Ketua MK: Insya Allah Ada Hikmah Besar
Saat itu, Ahmed melontarkan candaan yang seakan-akan diselimuti dengan sebuah firasat.
“Pada malam dia terbunuh, kami duduk bersama mengobrol dan bercanda serta makan biji semangka. Dia memainkan rambut adik perempuannya, Judy,” katanya, dikutip dari Al Jazeera pada Rabu, 8 November 2023.
“Dia berkata 'beri aku benih sebelum aku mati syahid, cepat!’. Sepertinya, dia mengucapkan selamat tinggal kepada kita,” ujarnya sembari menirukan perkataan Ahmed.
Ahmed di Mata Kerabatnya
Sepupu Ahmed bernama Jihan Sabakhi mengatakan bahwa Ahmed memiliki mimpi, yakni membuatkan program perawatan gigi untuk para lansia. Selama ini, Ahmed pun rajin menelepon dan menanyakan kabar teman-teman dan keluarganya.
Baca Juga: Mahfud MD Puji MKMK Tidak Pecat Anwar Usman, Ini Alasannya