kievskiy.org

Umat Kristen Palestina Terancam Punah: Kami Tak Akan Tinggalkan Gereja Kecuali ke Alam Kubur

Umat ​​​​Kristen Palestina di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang dihancurkan oleh serangan Israel, tempat warga Palestina berlindung di Kota Gaza usai serangan sejak 7 Oktober.
Umat ​​​​Kristen Palestina di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang dihancurkan oleh serangan Israel, tempat warga Palestina berlindung di Kota Gaza usai serangan sejak 7 Oktober. /REUTERS/Mohammed Al-Masri

PIKIRAN RAKYAT - Kepunahan umat kristiani Palestina tak lagi hanya isapan jempol belaka. Salah seorang penganut Kristen di Gaza, Diana Tarazi mengisahkan terlunta-luntanya kaum agama ini di antara serangan bom yang dilesatkan Israel Penjajah secara membabi buta.

Dia mengatakan, sejak serangan memburuk per 7 Oktober 2023, dirinya dan keluarga melarikan diri ke Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya tempat ibadah Katolik Roma di Jalur Gaza.

Perempuan Kristen Palestina berusia 38 tahun itu memiliki suami dan tiga orang anak. Semuanya berkumpul bersama sesama pengunjung gereja dengan tetangga serta teman-teman Muslim di lokasi mengungsi sementara.

Di tengah suara bom bersahut-sahutan, Tarazi ingat betul bagaimana getir dirinya dan para ibu lain menidurkan anak-anak supaya bisa tertidur lelap, menggumamkan kata-kata lembut, sambil memberi semangat satu sama lain.

“Bersama-sama, kami mencoba melewati perang sampai berakhir, dan kami bertahan,” kata Tarazi, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 10 November 2023.

Baca Juga: Iran Peringatkan Israel Penjajah: Perluasan Cakupan Perang Tak Dapat Dihindarkan

Namun kemudian, rasa aman yang baru singgah itu kembali dihancurkan Israel penjajah, karena pada tanggal 19 Oktober, Israel mengebom Gereja Saint Porphyrius, gereja tertua di Gaza, yang terletak di dekat tempatnya berlindung.

Tarazi mengatakan, serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang. Membela diri, Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gereja tersebut bukanlah target serangan yang hendak mereka sasar.

“Rudal itu jatuh tepat di atasnya. Kami tidak percaya kalau (mereka berkata) gereja bukanlah tujuan mereka," kata Tarazi tentang situs Ortodoks Yunani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat