kievskiy.org

AS Ketar-ketir Palestina Didukung karena TikTok, Senator: Pengaruh Kekuatan Radikal

Ilustrasi Palestina dan penjajahan oleh Israel.
Ilustrasi Palestina dan penjajahan oleh Israel. /Pixabay/hosny salah Pixabay/hosny salah

PIKIRAN RAKYAT - Sejak terjadinya pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh penjajah Israel, pengaruh TikTok kembali muncul di tengah pengawasan terhadap menonjolnya konten pro-Palestina oleh Amerika Serikat.

Politisi berpengaruh, termasuk senator Josh Hawley mendesak agar pemerintah AS melarang menggunaan TikTok dengan alasan dugaan bias aplikasi tersebut terhadap konten anti-Israel dan anti-Yahudi.

"Meskipun masalah keamanan data adalah hal yang paling penting, yang jarang dibicarakan adalah kekuatan TikTok untuk secara radikal mengubah gambaran dunia yang dihadapi generasi muda Amerika," tuturnya.

"Perang Israel dengan Hamas yang sedang berlangsung adalah ujian yang penting,” kata Hawley dalam suratnya kepada Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Madu untuk Kecantikan? Simak Jawabannya di Sini

Desakan itu datang usai munculnya hasil jajak pendapat CAPS-Harris Harvard yang menyebut bahwa 51 persen warga Amerika berusia 18-24 tahun menganggap serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dapat dibenarkan karena keluhan warga Palestina.

Berbeda dengan warga Amerika lanjut usia, menurut Hawley, mereka biasanya sangat mendukung penjajah Israel dan mengecam tindakan Hamas.

“Para analis menghubungkan kesenjangan ini dengan banyaknya konten anti-Israel di TikTok, tempat sebagian besar pengguna internet muda mendapatkan informasi tentang dunia,” kata Hawley.

Dia menuduh, algoritma TikTok inilah yang bertanggung jawab atas berubahnya kultur 'orang AS', yang biasa mendukung penjajah Israel menjadi pro Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat