PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyampaikan bahwa dia telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan keyakinannya bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan penjajah Israel. Selain itu, Biden menilai pendudukan Gaza sebagai musibah terbesar.
Joe Biden mengatakan bahwa kepada wartawan pada Rabu, 15 November 2023, bahwa dia sedang berusaha maksimal untuk memastikan pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas di Gaza.
Akan tetapi, dia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak berarti mengirimkan militer Amerika Serikat ke Gaza.
Presiden AS tersebut, menyebut bahwa ia memberikan pesan kepada para sandera dengan kata-kata, "Bertahanlah, kami akan datang". Namun, perkataan Joe Biden tersebut, malah menimbulkan kebingungan tentang arti sebenarnya.
Baca Juga: Mahfud MD Kritik Anggota Bawaslu yang Diduga Curangi Pemilu: Belum Apa-apa Sudah Tawar-menawar
Ketika diminta untuk menjelaskan pernyataannya tersebut, Biden mengatakan, "Inti dari yang saya sampaikan adalah bahwa saya berusaha sekuat tenaga untuk memastikan pembebasan Anda. Saya datang untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi Anda. Saya tidak bermaksud melibatkan militer dalam konteks ini. Saya tidak membicarakan tentang keterlibatan militer."
Selain itu, Joe Biden menyatakan dia akan terus berkomitmen untuk menangani situasi ini dan tidak akan menghentikan upayanya hingga para sandera, termasuk seorang anak Amerika yang berusia tiga tahun, berhasil dibebaskan.
Sebelumnya, Qatar, tempat kantor politik Hamas berada, memimpin upaya mediasi antara kelompok militan Islam tersebut dengan pejabat Israel untuk membebaskan lebih dari 240 sandera.
Sandera ini dibawa oleh militan saat menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023. Israel melaporkan bahwa 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut.