PIKIRAN RAKYAT - Untuk pertama kalinya setelah beberapa waktu pengiriman bahan bakar diblokade penjajah Israel, kini bantuan tersebut dapat memasuki wilayah Gaza meski dalam jumlah terbatas.
Sebenarnya pengiriman bantuan telah menyeberang dari Mesir ke Gaza sejak 21 Oktober 2023, tetapi penjajah menolak mengizinkan masuknya bahan bakar, dengan dalih khawatir bahan bakar tersebut akan digunakan Hamas untuk bahan bakar perjuangannya melawan Israel.
Meski begitu, pengiriman bantuan bahan bakar pada akhirnya terwujud setelah Amerika Serikat mendesak penjajah Israel untuk membiarkan truk-truk itu masuk guna mencegah munculnya bencana kemanusiaan lebih besar.
Pasalnya sejak sejumlah wilayah di Jalur Gaza terkena rudal, masyarakat tidak memiliki akses terhadap air bersih dan limbah-limbah mentah mulai mengalir ke jalan.
Baca Juga: BUMN PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA, D3, dan S1 Boleh Daftar
Sementara, listrik untuk menjalankan fasilitas pengolahan air limbah tidak tersedia karena habisnya bahan bakar.
"Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kami tidak membutuhkan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kami," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Israel.
Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan, 140.000 liter bahan bakar akan diperbolehkan masuk setiap 48 jam, di mana 20.000 liter akan dialokasikan untuk generator guna memulihkan jaringan telepon, kata pejabat AS.
Di sisi lain, kabarnya 24.000 liter (6.340 galon) bahan bakar diesel truk akan didistribusikan pada badan bantuan PBB UNRWA di Gaza untuk didistribusikan ke seluruh wilayah termasuk ke rumah sakit.