kievskiy.org

Krisis di Gaza dan Sedikitnya Komunitas Internasional yang Tunjukkan Empati

Seorang pria mencari keluarganya setelah serangan teroris di Palestina.
Seorang pria mencari keluarganya setelah serangan teroris di Palestina. /Reuters/Mohammed Al-Masr

PIKIRAN RAKYAT - Asisten profesor di King's College London Andreas Krieg mengungkapkan, keputusan penjajah Israel mengizinkan bahan bakar yang cukup agar sistem air dan saluran pembuangan di Gaza bisa terus berfungsi bukan merupakan tindakan empati. Dia mengungkapkan, telah melihat pernyataan-pernyataan dari pemerintahan sayap kanan dan menteri-menteri kabinet penjajah.

"Pada dasarnya mengatakan tidak ada yang boleh diberikan kepada penduduk Gaza karena semua orang dihukum secara kolektif atas apa yang dilakukan Hamas," kata dia, Jumat, 17 November 2023.

Dia menilai, penjajah tahu komunitas internasional khususnya sekutu penjajah semakin gelisah atas apa yang telah dilakukan Israel. "Terutama pemerintahan Biden yang ingin melihat hal ini segera berakhir."

Berkurangnya bantuan kemanusiaan yang masuk dan seluruh infrastruktur hancur, menurut dia, bisa membuat publik melihat lebih banyak kematian karena penderitaan kemanusiaan. Dia menilai, aksi massa di pelbagai ibu kota negara-negara Barat yang meneriakkan agar segera gencatan senjata dan mengutuk penjajah bisa memberikan tekanan yang sangat besar kepada pemimpin politik sehingga pembantaian harus diakhiri.

"Selama enam minggu terakhir, saya sangat terkejut melihat betapa sedikitnya komunitas internasional yang benar-benar menunjukkan empati terhadap penderitaan masyarakat, dan pembantaian yang terjadi di Gaza," tuturnya, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Kata dia, masyarakat menjadi sasaran peluru, persenjataan dan pada saat yang sama kehilangan kebutuhan dasar mereka. Andreas juga mengungkapkan, lahan tempat tinggal bangsa Palestina menjadi tidak layak huni.

"Ke mana mereka harus pergi? Krisis ini sungguh mengerikan," kata dia, "pada akhirnya, kita bergerak menuju tuntutan gencatan senjata dan saya tidak melihat hal tersebut terlalu jauh karena jumlah korban tewas dan kekejaman yang dilakukan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya."

Tunggu aksi nyata

Eks Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi buka suara ihwal pembantaian yang terjadi di bumi Palestina. Hal itu disampaikannya dalam webinar bertajuk Konflik Palestina-Israel: Peluang Penyelesaian pada Jumat.

"Negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab itu tak memiliki daya tawar sebesar Indonesia," tutur dia, "dalam menyuarakan kepentingan umat Islam."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat