kievskiy.org

BRICS di Sisi Palestina, Selangkah Lagi Robohkan Solidaritas Barat untuk Israel Penjajah

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel pasca serangan mengejutkan dari Hamas di kamp pengungsi Beach, Kota Gaza, 9 Oktober 2023.
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel pasca serangan mengejutkan dari Hamas di kamp pengungsi Beach, Kota Gaza, 9 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam kelompok BRICS menyerukan diakhirinya genosida Israel Penjajah di Gaza, Palestina. Seruan datang hari Selasa, 21 November 2023.

BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan itu juga ingin menghentian permusuhan di kedua belah pihak, demi meringankan krisis kemanusiaan yang memburuk dengan masif dan cepat di Jalur Gaza.

Dalam pertemuan puncak virtual yang dipimpin Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, kelompok BRICS mengecam serangan terhadap warga sipil di Palestina maupun Israel.

Mayoritas pemimpin BRICS menyebut pemindahan paksa warga Palestina di dalam atau di luar Gaza merupakan kejahatan perang yang menyalahi aturan humanitr internasional.

“Kami mengutuk segala bentuk pemindahan paksa dan deportasi warga Palestina dari tanah mereka sendiri secara individu atau massal,” kata Cyril Ramaphosa, meringkas hasil pertemuan sekaligus secara gamblang mengakui tanah Palestina.

“Kami juga menegaskan kembali bahwa pemindahan paksa dan deportasi warga Palestina, baik di Gaza atau ke negara-negara tetangga, merupakan pelanggaran berat terhadap konvensi Jenewa dan kejahatan perang serta pelanggaran berdasarkan Hukum Humaniter Internasional," ujarnya, tegas.

BRICS merupakan sekumpulan negara-negara berkembang yang ingin memberikan suara lebih besar dalam tatanan global, terutama untuk isu-isu yang telah lama didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya.

Negara-negara ini sering dipandang sebagai pemimpin dari apa yang disebut dalam kebijakan internasional sebagai “Global Selatan”.

Baca Juga: Indonesia Sulit Berkomunikasi dengan WNI Relawan di RSI Gaza, Menlu Retno: Kami Terus Ikhtiar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat