kievskiy.org

Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-Anak Itu Bernama Gaza

Seorang anak Palestina melihat roti yang dipanggang di oven kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023.
Seorang anak Palestina melihat roti yang dipanggang di oven kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNICEF Catherine Russell mengatakan, ribuan anak-anak Palestina tewas dalam pembantaian oleh penjajah Israel di Jalur Gaza, Palestina. Dia berujar, lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan tewas hanya dalam 46 hari, atau lebih dari 115 anak per hari, saban hari, selama berminggu-minggu.

"Berdasarkan angka ini, 40 persen kematian di Gaza dialami oleh anak-anak. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," tutur dia, "dengan kata lain, Jalur gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak."

Dia mengungkapkan, anak-anak Gaza ada pada risiko ekstrem dari kondisi kehidupan yang buruk. Pasalnya, selain diserang bom, roket, maupun tembakan, dampak kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak sangat besar.

"Tidak pandang bulu dan tidak proporsional," tutur dia, "UNICEF menyerukan gencatan senjata kemanusiaan darurat untuk segera menghentikan pembantaian ini."

Russell khawatir, eskalasi militer lebih lanjut di selatan Gaza memperburuk situasi kemanusiaan, sehingga menyebabkan lebih banyak pengungsian. Dia menegaskan, serangan terhadap wilayah selatan mesti dicegah.

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.

Jumlah korban

Direktur jenderal kantor media yang dikelola Hamas Ismail al-Thawaba berujar, korban tewas karena pembantaian yang dilakukan penjajah Israel terhadap bangsa Palestina melampaui 14.000 jiwa. Hal itu disampaikannya pada Selasa, 21 November 2023.

Kata dia, 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan menjadi korban dalam genosida di Palestina. Adapun jumlah korban luka, kata dia, lebih dari 33.000 orang.

Selain itu, 6.800 orang dilaporkan hilang, termasuk 4.500 anak-anak dan perempuan yang tertimbun di bawah reruntuhan yang hancur akibat gempuran penjajah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat