kievskiy.org

700 Penduduk Palestina Terbunuh di Tangan Israel Penjajah Dalam 24 Jam

Gencatan senjata di Gaza untuk jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas akan diperpanjang
Gencatan senjata di Gaza untuk jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas akan diperpanjang /Reuters/Abed Sabah

PIKIRAN RAKYAT – Israel Penjajah makin brutal melakukan serangan ke Gaza, Palestina usai jeda kemanusiaan usai. Penduduk Gaza merasa dikepung oleh tentara Israel Penjajah setelah diusir dari utara, dan dipepet di selatan.

Otoritas Palestina melaporkan ada 700 orang di Gaza tewas karena serangan brutal Israel Penjajah. Warga Palestina menyatakan tidak ada tempat yang aman untuk mereka berlindung dari hujan rudal dari Israel Penjajah.

Kondisi tersebut diperparah karena Israel Penjajah menyerang dan menargetkan rumah sakit di Gaza utara. Sehingga sejumlah rumah sakit tidak bisa beroperasi karena kehabisan obat dan bahan bakar untuk operasional.

Selama hampir dua bulan berlangsung, genosida di Palestina menewaskan lebih dari 15.200 orang. 6.600 di antaranya adalah korban anak-anak yang menjadi korban kekejian Israel Penjajah.

Baca Juga: Dampak Serius Jika Tidak Ada Pohon di Bumi: Benarkah Keberlangsungan Hidup Manusia Terancam?

Berdasarkan data Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), selama masa 21 Oktober hingga 30 November 2023, ada 2.538 truk bantuan yang masuk. Sebanyak 1.091 truk masuk selama masa jeda kemanusiaan.

310 truk bantuan masuk ke wilayah Gaza utara selama masa jeda kemanusiaan tersebut. Namun truk bantuan itu layaknya setetes air di lautan, karena warga Gaza sudah menderita kelaparan akibat pembantaian oleh Israel Penjajah.

Serangan di Selatan makin intensif

Israel Penjajah mendesak warga Gaza untuk menuju selatan demi mencari tempat aman. Namun saat warga utara menuju selatan demi mencari tempat aman, Israel Penjajah terus mendesak dan membombardir penduduk Gaza.

Penduduk Gaza menyatakan serangan Israel Penjajah makin intensif di wilayah selatan. Bahkan tank-tank jalan memutus akses antara Khan Younis dengan Deir el-Balah di Gaza tengah, yang sebelumnya digunakan untuk membagi jalur Gaza menjadi tiga wilayah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat