kievskiy.org

Kakek di Gaza Ceritakan Kebrutalan Israel Penjajah, Anak dan Cucu Ditembak di Depan Matanya

Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza. /Reuters/Bassam Masoud

PIKIRAN RAKYAT - Penembakan Brutal di Sekolah Gaza, Pemukiman Warga Sipil Jadi Sasaran
Kelompok tentara Israel memasuki sebuah sekolah di Gaza, tempat Yousef Khalil berada bersama keluarganya, dan tanpa pandang bulu membuka tembakan, mengakibatkan sembilan orang tewas, termasuk anak-anak. Insiden ini menyoroti kembali kebrutalan perang yang tengah berlangsung di wilayah tersebut.

Menurut Khalil, kejadian tragis ini terjadi di sekolah Shadia di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, yang telah menjadi pusat pertempuran sengit dalam beberapa waktu terakhir. Jabalia sendiri merupakan daerah yang Israel perintahkan untuk ditinggalkan oleh warga sipil sejak Oktober.

"Mereka adalah anak dan cucu saya. Mengapa mereka ditembak di depan mata saya?" ungkap Khalil. Dia menceritakan bahwa dua tentara memasuki ruangan tempat keluarganya berlindung dan membuka tembakan secara membabi buta, menewaskan beberapa orang yang sedang duduk, termasuk anak-anak.

Peristiwa ini terjadi selama serangan tentara Israel di Jabalia dan berakhir dengan orang-orang yang selamat ditahan atau melarikan diri. Saat para penyintas kembali seminggu setelahnya, jenazah korban masih berada di tempat kejadian, memperlihatkan betapa tragisnya insiden tersebut.

Pihak militer Israel menyebut bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan, sementara sejumlah pihak internasional mengecam kekerasan yang semakin mematikan bagi warga sipil Palestina. Puluhan ribu orang, termasuk wanita dan anak-anak, telah menjadi korban, dan otoritas kesehatan Palestina mencatat hampir 20.000 kematian, sebagian besar akibat serangan udara dan artileri Israel.

Sementara Israel berusaha menghindari tewasnya warga sipil, mereka menuduh Hamas bersembunyi di antara penduduk Gaza, memperumit situasi dan meningkatkan risiko korban sipil. Perseteruan ini terus memanas, dan dengan berlanjutnya serangan ke wilayah perkotaan Gaza, perhatian pun semakin tertuju pada perilaku pasukan darat Israel.

Kasus pembunuhan tiga sandera yang melarikan diri dari Gaza baru-baru ini telah menciptakan kekhawatiran baru terkait aturan keterlibatan Israel dalam perang ini. Kejadian tersebut memunculkan pertanyaan mengenai standar operasional yang diikuti oleh pasukan Israel dan menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat internasional.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat