kievskiy.org

Penjelasan Krisis di Laut Merah: Akankah Jadi Medan Perang Baru?

Helikopter milisi Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah.
Helikopter milisi Houthi terbang di atas kapal kargo Galaxy Leader di Laut Merah. /ANTARA/HOUTHI MILITARY MEDIA via REUTERS.

PIKIRAN RAKYAT - Krisis di Laut Merah semakin meruncing seiring dengan meningkatnya serangan dari kelompok Houthi terhadap kapal pengapalan.

Serangan ini dipicu oleh perang di Gaza, di mana BP telah menghentikan semua pengiriman minyak dan gas melalui wilayah tersebut.

Pemberontak Houthi di Yaman telah intensif menargetkan kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah sebagai tanggapan terhadap pemboman Israel di Gaza. Serangan ini melibatkan penyitaan kapal tanker dan penggunaan drone serta rudal untuk menargetkan kapal kargo. Meskipun kerusakan dalam kebanyakan kasus terbilang kecil, kasus pembajakan kapal tanker Galaxy Leader pada pertengahan November menandai eskalasi serius dalam krisis ini.

Ancaman semakin meningkat, hingga perusahaan pelayaran besar seperti Maersk, MSC, dan lainnya mengubah atau menghentikan rute lalu lintas mereka. Amerika Serikat telah merespon dengan membentuk koalisi maritim untuk melindungi pelayaran dari serangan.

Pentingnya Laut Merah dan Dampaknya Terhadap Perdagangan Global

Laut Merah, sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, terletak di selatan Terusan Suez, menghubungkan Eropa ke Asia dan Afrika Timur.

Sekitar 12 persen perdagangan global melewati Laut Merah, termasuk 30 persen lalu lintas peti kemas global.

Barang dan pasokan yang diperdagangkan bernilai miliaran dolar melewati Laut Merah setiap tahunnya, yang berarti penundaan di sana dapat mempengaruhi harga bensin, ketersediaan barang elektronik, dan aspek perdagangan global lainnya.

Siapa Houthi dan Mengapa Mereka Menyerang?

Houthi, kelompok pemberontak Yaman yang bersekutu dengan Iran, telah meningkatkan serangan sebagai respons terhadap konflik di Gaza.

Awalnya mereka meluncurkan rudal ke Israel dengan beralih menyerang kapal komersial, termasuk kapal yang tidak berhubungan dengan Israel. Ancaman ini telah mendapat tanggapan dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat