PIKIRAN RAKYAT - Kelompok pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, kembali mengejutkan dunia internasional dengan ancamannya dan serangan terhadap kapal-kapal kargo yang menuju Israel melalui Laut Merah.
Pada bulan November, kelompok ini bahkan berhasil membajak sebuah kapal kargo yang dikaitkan dengan Israel di wilayah tersebut.
Houthi telah memberikan peringatan bahwa mereka akan menargetkan semua kapal yang berlayar melalui Laut Merah menuju Israel. Pertanyaannya adalah, siapa sebenarnya kelompok pemberontak Houthi dan apa motif di balik serangan terhadap kapal-kapal tersebut?
Siapa Houthi?
Houthi merupakan kelompok bersenjata di Yaman yang berasal dari kelompok minoritas Muslim Syiah Zaidi. Kelompok ini dibentuk pada tahun 1990-an untuk melawan pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang dianggap korup oleh mereka pada saat itu. Nama kelompok ini diambil dari pendirinya, Hussein al Houthi, dan mereka juga dikenal sebagai Ansar Allah atau Penolong Agama Allah.
Tujuan Houthi dan Konflik di Yaman
Tujuan awal Houthi adalah melawan pemerintahan Saleh, tetapi konflik semakin meluas setelah mereka menguasai provinsi Saada pada 2014 dan merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada awal 2015. Ini memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke luar negeri.
Arab Saudi, dengan dukungan Uni Emirat Arab dan Bahrain, melakukan intervensi militer untuk menggulingkan Houthi dan mengembalikan Hadi ke kekuasaan. Meskipun Saudi dan sekutunya melakukan serangan militer, Houthi berhasil mempertahankan sebagian besar wilayah Yaman.
Hubungan Houthi dengan Iran dan Hizbullah
Houthi mendapat dukungan dari kelompok Syiah Hizbullah di Lebanon, yang memberikan keahlian dan pelatihan militer sejak 2014. Mereka juga menganggap Iran sebagai sekutu dan menyalahkan Arab Saudi sebagai musuh bersama.
Arab Saudi dan AS mengklaim bahwa Iran memasok senjata kepada Houthi, termasuk rudal yang digunakan dalam serangan terhadap Arab Saudi.
Serangan Terhadap Kapal-Kapal
Serangan Houthi terhadap kapal-kapal kargo yang menuju Israel melibatkan penggunaan rudal dan drone. AS dan negara-negara lain telah berusaha mencegah serangan tersebut, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai target.