kievskiy.org

Intel Investasi Rp384,6 Triliun ke Israel di Tengah Genosida di Gaza

Ilustrasi chip Intel.
Ilustrasi chip Intel. /Pixabay/Bru-nO

PIKIRAN RAKYAT - Raksasa semikonduktor, Intel mengkonfirmasi akan menginvestasikan 25 miliar dolar AS (Rp384,6 triliun) untuk memperluas pabrik chip di Israel selatan. Investasi itu dilakukan setelah hibah 3,2 miliar dolar AS (Rp49,2 triliun) dari pemerintah di sana bergerak maju dengan investasi besar di negara yang saat ini tengah melakukan genosida di Gaza, Palestina, tersebut.

Operasi yang diperluas di lokasi manufaktur yang ada di Kiryat Gat, timur laut Gaza, akan dimulai pada 2028 dan berlangsung hingga setidaknya 2035. Diperkirakan, investasi baru itu akan menciptakan ribuan pekerjaan.

"Rencana ekspansi untuk situs Kiryat Gat adalah bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh," kata Intel dalam sebuah pernyataan, Rabu 27 Desember 2023.

Disetujui Israel Penjajah

Pemerintah Israel penjajah telah setuju untuk memberi Intel Corp hibah 3,2 miliar dolar AS (Rp49,2 triliun) untuk pabrik chip baru senilai 25 miliar dolar AS (Rp384,6 triliun) yang rencananya akan dibangun di Israel selatan,.

Berita itu datang ketika Israel penjajah masih tetap melakukan pembantaian di jalur Gaza yang kini telah menewaskan hampir 21.000 warga Palestina. Aksi genosida itu pun menimbulkan seruan global untuk memboikot Israel penjajah dan perusahaan yang mendapat manfaat dari pendudukannya atas tanah Palestina.

Kesepakatan Israel penjajah dengan Intel merupakan 'pertunjukan besar' dukungan oleh perusahaan besar AS dan tawaran murah hati oleh pemerintah Israel penjajah. Investasi itu terjadi pada saat Washington, yang merupakan pendukung terbesar Israel penjajah, telah meningkatkan tekanan pada Tel Aviv untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk meminimalkan korban sipil di Gaza.

Selain hibah yang berjumlah 12,8 persen dari total investasi, pembuat chip juga berkomitmen untuk membeli barang dan jasa senilai 60 miliar shekel (Rp254,8 triliun) dari pemasok Israel penjajah selama dekade berikutnya. Sementara itu, fasilitas baru diharapkan dapat menciptakan beberapa ribu pekerjaan.

Pada Juni 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempublikasikan berita tentang kesepakatan yang tetap belum dikonfirmasi oleh Intel tersebut. Dia menggembar-gemborkan keputusan untuk membangun pabrik chip baru sebagai hal yang 'belum pernah terjadi sebelumnya'.

"Ini adalah investasi terbesar yang pernah ada di Negara Israel," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat