kievskiy.org

UNICEF: Anak-anak di Gaza Kehabisan Waktu di Tengah Pembantaian Israel Penjajah

Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023.
Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT – Warga Gaza di Palestina menjadi korban kekejaman dan pembantaian oleh Israel Penjajah sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 22.300 warga Palestina tewas di tangan penjajah, 9.600 di antaranya adalah anak-anak.

Israel Penjajah tak pandang bulu jika melakukan penyerangan terhadap anak-anak. Bahkan kebiadaban itu terus berlanjut dengan berbagai cara, tak hanya dengan melempari anak-anak dengan bom saja.

Kini Israel Penjajah mencoba membunuh anak-anak di Gaza dengan membiarkan mereka kelaparan. Mengingat truk-truk bantuan internasional ditahan di perbatasan oleh tentara IDF, sehingga stok makanan selalu menipis.

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russel mengungkapkan bahwa anak-anak di Gaza kehabisan waktu. Mereka yang selamat dan masih hidup justru mengalami kekurangan gizi akut karena tidak ada cadangan pangan.

Baca Juga: AS Cuci Tangan, Sebut Israel Penjajah Dalang Kematian Elite Hamas Al-Arouri

Kondisi ini juga memicu meningkatnya risiko meninggal dunia pada anak karena malnutrisi. Russel menyebut masyarakat di seluruh dunia harus bertindak dan tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Waktu hampir habis. Banyak anak-anak sudah menghadapi kekurangan gizi akut yang parah di Gaza. Ketika ancaman kelaparan semakin meningkat, ratusan ribu anak-anak akan mengalami kekurangan gizi parah, dan beberapa di antaranya berisiko meninggal dunia. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi," ujar Russel.

Di media sosial banyak beredar video yang memperlihatkan anak-anak berjuang melawan sakitnya terkena rudal dan bom dari Israel Penjajah. Beberapa di antaranya justru tak bisa bertahan karena mengalami luka parah.

Saat awal pembantaian dilakukan, banyak ibu melahirkan bayi mereka hingga premature karena dikepung serangan. Bayi-bayi premature tersebut ada yang bisa diselamatkan, tapi ada pula yang tidak karena rumah sakit tak bisa lagi beroperasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat