kievskiy.org

Menlu Retno Marsudi: Negara-negara Utara Mendadak Diam Soal Palestina, Ada Standar Ganda

Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024.
Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. /Reuters/Violeta Santos Moura

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyampaikan rasa kecewanya kepada The Global North, yaitu kelompok negara-negara terkaya di dunia, yang mendadak bisu dalam isu penjajahan di Palestina.

Hal itu disampaikan Menlu RI di acara penyampaian Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2024, dan Bincang Politik Luar Negeri di Gedung Merdeka, Bandung, Senin, 8 Januari 2024.

"Kasus Palestina menunjukkan double standard (standar ganda) sejumlah negara di dunia, terutama negara The Global North, sejumlah negara The Global North mendadak diam dan menyaksikan pelanggaran kemanusiaan," ucap Menlu RI, Retno Marsudi, dilihat dari siaran langsung kanal YouTube MoFA Indonesia.

"Kemana semua kuliah yang sering mereka berikan mengenai hak asasi manusia? Bukankah bangsa Palestina memiliki hak yang sama dengan kita semua. Kenapa seakan nilai bangsa Palestina lebih rendah dari kita?" ujarnya.

Istilah Global North secara luas digunakan untuk negara-negara dunia kalangan atas atau negara maju, yang juga merupakan negara terkaya di dunia berdasarkan metrik termasuk GNP per kapita dan Indeks Kemakmuran Legatum.

Global North adalah kebalikan dari Global South, istilah yang diciptakan pada tahun 1969 untuk menggambarkan negara-negara berkembang atau kurang berkembang di dunia.

Ada 57 negara di dunia yang masuk kategori Global North per catatan tahun 2024. Sebagian besar berlokasi di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Australia dan Selandia Baru termasuk juga di dalamnya.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi di Depan Perwakilan Negara Asing di Bandung: DK PBB Tak Mampu Hentikan Genosida di Gaza

Sebelumnya, di forum serupa, Retno Marsudi menegaskan bahwa perjuangan Indonesia membersamai Palestina belum usai. Janji itu bagai utang yang belum akan tuntas sebelum rakyat Palestina mencicipi kemerdekaan dari jajahan Israel.

"Gedung (Merdeka) ini mengingatkan adanya satu utang kita yang belum terbayar, yaitu kemerdekaan Palestina. Tahun 2023 merupakan tahun yang sangat buruk bagi bangsa Palestina. Menjelang tutup tahun 2023, lebih dari 21.000 orang kehilangan nyawanya di Gaza, akibat kekejaman Israel," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat