kievskiy.org

PM Malaysia: Barat Harus Setop Pura-pura Menentang Pendudukan Israel

Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024.
Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. /Reuters/Violeta Santos Moura

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, Jumat, 12 Januari 2024.

“Hari ini saya menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan delegasi yang sedang melakukan tur Asia Tenggara yang terdiri dari Filipina dan Singapura selain Malaysia,” ujarnya melalui akum media sosial diakses di Kuala Lumpur.

Dalam kesempatan itu, Anwar mengaku banyak berdiskusi soal masalah pendudukan Israel penjajah di Jalur Gaza yang menyebabkan puluhan ribu nyawa tak berdosa tewas dalam beberapa bulan terakhir.

Melihat kondisi mengerikan di Palestina akibat genosida yang dilakukan oleh zionis, PM Malaysia mendesak Jerman menggunakan pengaruhnya untuk meminta Israel penjajah menghentikan pembantaian.

Baca Juga: Timnas AMIN Ajak Warga Kawal Keamanan Anies-Cak Imin: Mau Dukung atau Gak, Itu Soal Lain  

Barat selama ini terlihat cari aman dengan 'berlagak' seolah menentang aksi Israel pembunuh anak di Jalur Gaza.

Akan tetapi dia meminta, sikap tersebut dibarengi dengan tindakan nyata agar genosida segera berakhir.

“Saya menekankan posisi Malaysia bahwa Barat harus menghentikan kepura-puraan mereka menentang pendudukan Israel selama beberapa dekade, dan harus berupaya menghindari pembantaian warga sipil, termasuk anak-anak,” ujar Anwar.

Israel Penjajah Tolak Kiriman Pasukan Medis Masuk ke Gaza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihak berwenang Israel menolak permintaan yang dibuat untuk mengirimkan pasokan medis ke Central Drug Store di Kota Gaza dan Rumah Sakit al-Awda di Jabalia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat