PIKIRAN RAKYAT - Parlemen Yaman mendeklarasikan 'penobatan' status “jaringan teroris global” untuk pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Penobatan ini disandarkan kepada hukum dunia. Sontak timbul gelombang kejut di seluruh komunitas internasional.
Lantas, apa implikasi dari deklarasi berani Parlemen Yaman terhadap AS dan Inggris?
Deklarasi ini muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Yaman dengan pihak Barat, khususnya terkait konflik militer di negara tersebut.
Parlemen Yaman, yang didominasi oleh pemberontak Houthi, menuduh AS dan Inggris melanggengkan kekerasan dan mendukung aktivitas teroris di perbatasan negara mereka. Keputusan ini menandai peningkatan signifikan dalam hubungan buruk antara Yaman dan negara-negara Barat.
Langkah Parlemen Yaman dipandang sebagai tantangan langsung terhadap legitimasi dan tindakan pemerintah AS juga Inggris. Hal ini juga besar kemungkinan akan berdampak luas bagi hubungan diplomatik dan kerja sama internasional.
Dilansir dari County Local News, kritikus berpendapat bahwa deklarasi ini hanyalah manuver politik pemberontak Houthi demi mendapatkan untung dalam konflik mereka melawan pemerintah Yaman yang didukung AS dan Inggris.
Namun, para pendukung keputusan tersebut justru sepakat langkah deklarasi adalah krusial, untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penderitaan dan kehancuran masyarakat Yaman.
Konflik di Yaman telah berkecamuk selama bertahun-tahun, mengakibatkan krisis kemanusiaan parah dan jutaan warga Yaman hidup dalam derita tak berkesudahan. Keterlibatan AS dan Inggris dalam mendukung pemerintah Yaman dapat kecaman luas dari organisasi HAM dunia.
Menanggapi deklarasi tersebut, pemerintah AS dan Inggris dengan keras membantah tuduhan teorirsme yang ditujukan kepada mereka. Keduanya telah menekankan komitmen mereka untuk memerangi terorisme dan meningkatkan stabilitas di kawasan.