kievskiy.org

Sepekan Setelah Hasil Sidang ICJ, Patuhkah Israel Penjajah pada Mahkamah Internasional?

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023.
Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Sepekan sejak keputusan sidang Mahkamah Internasional (ICJ) untuk kasus Genosida yang dituduhkan kepada Israel Penjajah. Apakah Israel sudah mematuhi seruan dan perintah ICJ?

Sebagaimana keterangan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dari hasil laporan Kementerian Kesehatan Gaza, seruan itu hanya formalitas belaka. Pasalnya, alih-alih menghentikan serangan, Israel justru masih 'betah' membombardir wilayah Gaza, hingga menjadi sebab terbunuhnya hampir 1.000 warga Palestina.

Total ada 936 orang korban jiwa, tercatat sejak 26 Januari, tanggal keputusan ICJ diumumkan, hingga Kamis, 1 Februari 2024.

“Ratusan orang telah terbunuh dalam tiga atau empat hari terakhir, dan jelas Israel meyakini bahwa mereka mempunyai izin untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan,” kata Pandor, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 3 Februari 2024.

Selain itu, rumah sakit juga terus menjadi sasaran serangan Israel, sehingga semakin membebani sistem layanan kesehatan di Gaza. Kamp pengungsi Nuseirat di Gaza ikut diserang pekan ini.

Para saksi mata bahkan melaporkan bahwa tank-tank menggempur daerah Khan Younis, khususnya di sekitar Rumah Sakit Nasser, rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di Gaza selatan.

Selain Rumah Sakit Nasser, Israel terus melakukan pengepungan selama 11 hari terhadap Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis. Laporan datang dari kelompok Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), yang menjalankan rumah sakit tersebut. PRCS mengatakan, pasukan Israel menyerbu al-Amal untuk ketiga kalinya pada Kamis, 1 Februari 2024.

Menanggapi hal itu, Pasukan Israel membantah klaim yang dibuat oleh PRCS. Mereka mengatakan semua isi laporan adalah hoaks dan disinformasi.

“Tidak ada penyerbuan terhadap rumah sakit, masuk ke dalamnya, atau perintah apa pun kepada orang-orang untuk keluar dengan todongan senjata,” kata juru bicara militer Israel tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat