kievskiy.org

NATO Kutuk Pernyataan Kontroversial Donald Trump: Terlalu Sembrono

Mantan Presiden AS, Donald Trump.
Mantan Presiden AS, Donald Trump. /Reuters/Eduardo Munoz

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel merespons pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kebijakan intervensi dalam serangan Rusia terhadap sekutu yang tidak memenuhi kewajiban keuangan kepada NATO.

"Setiap usulan yang menyarankan bahwa sekutu tidak saling membela akan melemahkan keamanan kita,” ujar Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan saluran TV2 Norwegia.

"Saya berharap bahwa AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan setia, terlepas dari siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden,” katanya menambahkan.

Di satu sisi, Charles Michel, selaku Presiden Dewan Eropa menyebut bahwa pernyataan yang keliru tentang keamanan NATO hanya menguntungkan kepentingan Vladimir Putin.

“"Pernyataan yang sembrono tentang keamanan NATO dan solidaritas Pasal 5 hanya menguntungkan kepentingan Putin. Pernyataan semacam itu tidak akan meningkatkan keamanan global atau perdamaian,” katanya seraya menegaskan.

Kata dia, hal-hal seperti itu menegaskan kebutuhan untuk Uni Eropa untuk mengembangkan otonomi strategisnya sendiri dan meningkatkan investasi dalam pertahanan. Hal ini diperlukan untuk memastikan kekuatan Aliansi NATO tetap utuh.

Sementara itu, Gedung Putih juga mengutuk dengan keras janji Donald Trump untuk tidak melindungi negara-negara sekutu NATO dari potensi serangan tanpa syarat jika ia terpilih kembali sebagai presiden.

Adapun Gedung Putih menyebut sikap Trump tersebut sebagai sikap mengerikan dan tidak dapat diterima, serta akan merusak tatanan global.

Pernyataan Trump Soal NATO

Sebelumnya, pada Sabtu 10 Februari 2023, Trump menyampaikan kepada pendukungnya dalam sebuah kampanye di South Carolina bahwa selama masa kepresidenannya, seorang pemimpin negara anggota NATO, yang tidak disebutkan namanya, telah bertanya kepadanya apakah Amerika Serikat akan memberikan dukungan terhadap NATO jika terjadi kemungkinan serangan dari Rusia.

Trump merespons dengan menolak, serta menyatakan bahwa negara-negara NATO tidak mengalokasikan investasi yang cukup dalam pertahanan mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat