kievskiy.org

AS 'Ngambek' Israel Penjajah Perluas Permukiman Yahudi di Palestina

Sebuah pemandangan menunjukkan daerah sepi di luar Gereja Kelahiran di Betlehem, ketika konflik mendatangkan malapetaka di sektor pariwisata, di Tepi Barat yang diduduki Israel 11 Oktober 2023.
Sebuah pemandangan menunjukkan daerah sepi di luar Gereja Kelahiran di Betlehem, ketika konflik mendatangkan malapetaka di sektor pariwisata, di Tepi Barat yang diduduki Israel 11 Oktober 2023. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) kecewa lagi-lagi Israel Penjajah mengingkari janji sekaligus mencederai hukum internasional. Kali ini mengenai rencana keberlanjutan pembangunan permukiman baru Israel di wilayah pendudukan Palestina.

AS dengan tegas mengatakan bahwa tindakan itu adalah ilegal. Sebab, rencana tersebut secara otomatis mengembalikan kebijakan 'ngawur' pemerintahan mantan Presiden AS, Donald Trump.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Israel Penjajah, Bezalel Smotrich mengumumkan bahwa lebih dari 3.300 pemukiman Israel baru akan dibangun di Tepi Barat yang diduduki. Di keterangan lain, 7.100 unit rumah sudah ditargetkan menampung orang Yahudi pendatang nantinya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan pengumuman tersebut begitu mengecewakan.

“Sudah menjadi kebijakan lama pemerintahan Partai Demokrat dan Republik bahwa permukiman baru adalah kontraproduktif dalam mencapai perdamaian abadi (Israel dan Palestina). Mereka juga tidak sejalan dengan hukum internasional,” kata Blinken, pada konferensi pers, Jumat malam, di Buenos Aires, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 24 Februarii 2024.

“Pemerintahan kami mempertahankan penolakan tegas terhadap perluasan pemukiman. Menurut penilaian kami, hal ini hanya melemahkan, bukan memperkuat keamanan Israel,” tambahnya.

Namun, Blinken tidak menjelaskan lebih jauh apa konsekuensi nyata yang mungkin dihadapi Israel atas perluasan pemukiman ilegal tersebut.

Jelasnya, Washington hari ini bersikeras meniadakan apa yang disebut Doktrin Pompeo, yang merujuk pada pengumuman Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada November 2019 silam.

Pengumuman itu berisikan pernyataan bahwa Washington mendukung permukiman Israel di Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, dan Yerusalem Timur sebagai hal yang sah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat