kievskiy.org

Kisah Pilu Dokter di Gaza: Pasien Dioperasi Tanpa Anestesi, Diantar Pakai Keledai dan Kuda

Para penziarah menghadiri pemakaman warga Palestina setelah serangan penjajah Israel dalam konflik dengan kelompok Islamis Palestina Hamas di Khan Younis di selatan Gaza.
Para penziarah menghadiri pemakaman warga Palestina setelah serangan penjajah Israel dalam konflik dengan kelompok Islamis Palestina Hamas di Khan Younis di selatan Gaza. /Reuters/Ibraheem Abu Mustofa

PIKIRAN RAKYAT - Dokter yang bertugas di penjuru Gaza, Palestina menceritakan tentang bagaimana mereka melakukan pertolongan terhadap pasien tanpa anestesi. Mereka juga terpaksa harus merawat luka yang sudah membusuk dengan alat medis seadanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan buruknya kondisi pelayanan kesehatan di Gaza. Menurut WHO, 23 rumah sakit di Gaza sama sekali sudah tidak berfungsi per hari Minggu, 18 Februari 2024, 12 lainnya hanya berfungsi sebagian dan satu RS hanya seadanya.

Rumah Sakit Nasser di Gaza dilaporkan menjadi fasilitas terakhir yang menjadi tidak berfungsi setelah diserbu militer Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka telah menemukan senjata di rumah sakit tersebut, serta obat-obatan dengan nama dan foto sandera di atasnya. IDF juga mengklaim terlah menangkap ratusan 'teroris' yang bersembunyi di rumah sakit.

"Hamas terus menerus menempatkan penduduk Gaza yang paling rentan dalam marabahaya dengan secara egois menggunakan rumah-rumah sakit untuk aksi teror," ujar IDF kepada BBC, Minggu, 18 Februari 2024.

Mereka yang bertugas di rumah sakit di dekat RS Nasser mengaku semakin kewalan.

Kondisi RS di Gaza Memprihatinkan

Yousef Al-Akkad, direktur RS Eropa Gaza di Khan Younis menggambarkan kondisi terkini menjadi yang sangat parah sejjak awal perang dimulai.

"Situasinya sudah parah, jadi Anda kira saja bagaimana rasanya menerima ribuan pasien terlantar dan sekarang berada di koridor RS dan area publik lainnya?," ujarnya.

Dia menembahkan rumah sakitnya tidak punya tempat tidru yang bisa mencukupi kebutuhan pasien yang perlu perawatan. Pertugas RS pun terpaksa menggelar spres di atas rangka besi dan kayu sehingga para pasien tidur di lantai tanpa selimut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat