kievskiy.org

Israel Bakal 'Buang' Warga Rafah ke Pulau Kemanusiaan Ciptaannya

Konvoi ambulans menuju utara Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, pada 24 November 2023.
Konvoi ambulans menuju utara Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, pada 24 November 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah berniat menggusur paksa warga Palestina yang pada saat ini tinggal di Rafah, Gaza. Nantinya, lebih dari satu juta orang itu akan 'dibuang' ke pulau-pulau Kemanusiaan di Gaza Tengah.

Pengumuman itu muncul, ketika Israel penjajah terus merencanakan serangannya di Rafah, kota paling selatan di Gaza.

"Kita perlu memastikan bahwa 1,4 juta orang atau setidaknya sebagian besar dari 1,4 juta akan pindah," ucap Juru bicara tentara Israel penjajah, Daniel Hagari saat media briefing pada Kamis 14 Maret 2024.

"Ke mana? Ke pulau-pulau kemanusiaan yang akan kami ciptakan bersama masyarakat internasional," katanya menambahkan.

Daniel Hagari juga mengatakan bahwa Israel penjajah berencana untuk membanjiri pulau kemanusiaan itu dengan bantuan. Bantuan yang dimaksud termasuk perumahan, makanan, dan air.

Istilah yang sama digunakan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken selama konferensi pers pada Rabu 13 Maret 2024. Dia juga menggunakan istilah 'membanjiri dengan bantuan'.

Berita itu muncul ketika AS mulai bekerja untuk membangun dermaga apung sementara di Gaza, untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke sana. Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Israel penjajah memblokir masuknya bantuan melalui jalur darat selama berbulan-bulan.

Israel penjajah telah secara paksa memindahkan sebagian besar penduduk Gaza beberapa kali selama perangnya di Gaza. Mereka juga telah membom daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai "zona aman".

Israel 'Mempersenjatai' Langkah-langkah Kemanusiaan di Gaza Sebagai Alat Pemindahan Massal

Organisasi investigasi Arsitektur Forensik telah menerbitkan sebuah studi baru yang mengatakan bahwa militer Israel penjajah telah "mempersenjatai" langkah-langkah kemanusiaan seperti "perintah evakuasi" dan "zona aman" di Gaza. Hal itu justru dilakukan untuk pemindahan secara luas warga Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat