kievskiy.org

400 Warga Palestina Dibantai Israel Penjajah saat Menunggu Bantuan di Gaza

Warga Gaza, Palestina menunggu bantuan pangan.
Warga Gaza, Palestina menunggu bantuan pangan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Israel penjajah telah membantai lebih dari 400 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan di Gaza. Sebanyak 11 pencari bantuan tewas pada Selasa 12 Maret 2024.

Warga Kota Gaza di utara daerah kantong yang terkepung, sedang menunggu bantuan di sekitar bundaran Kuwait. Mereka kemudian menjadi sasaran tank Israel penjajah yang diposisikan di daerah tersebut.

Paramedis dari Rumah Sakit al-Shifa mengatakan, setidaknya 25 orang juga terluka dalam serangan tersebut.

Pembunuhan itu adalah yang terbaru dalam serentetan serangan terhadap warga sipil selama upaya pengiriman bantuan. Pembantaian terjadi, bahkan ketika AS mendorong lebih banyak bantuan kemanusiaan dikirim ke daerah kantong tersebut.

Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka pekan lalu, ketika pasukan Israel penjajah menembaki konvoi bantuan di Jalan al-Rasheed, Kota Gaza.

Sejak saat itu, insiden tersebut dijuluki "Pembantaian Tepung". Sebab, penduduk Kota Gaza mencari tepung dan makanan lainnya di daerah yang telah benar-benar terputus dari bantuan oleh pasukan Israel penjajah.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan bahwa lebih dari 400 orang telah tewas dengan cara seperti itu.

"Apa yang dilakukan tentara pendudukan dalam menargetkan warga yang menunggu bantuan membuktikan kepalsuan semua pembicaraan tentang upaya untuk meringankan realitas penderitaan di Jalur Gaza utara, dan menegaskan bahwa kebijakan kelaparan adalah judul rencana pendudukan saat ini, di samping kejahatan genosida dan pembersihan etnis yang dilakukannya, " kata pernyataan tersebut.

PBB, AS, Eropa, dan Timur Tengah Gagal Hentikan Israel Penjajah

Lebih dari 31.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak dimulainya genosida pada 7 Oktober 2023. Sementara 70.000 lainnya terluka.  PBB mengumumkan bahwa 80 persen Gaza sekarang tidak dapat dihuni, sementara tingkat kelaparan mencapai 100 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat