PIKIRAN RAKYAT - Legislator tertinggi di Senat Amerika Serikat, Chuck Schumer melayangkan kritik paling keras terhadap Israel penjajah sejak genosida di Gaza dimulai. Dia menyerukan perombakan kepemimpinan di negara tersebut.
Dia merupakan anggota partai Demokrat keturunan Yahudi-Amerika. Chuck Schumer membidik langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pidato dari lantai Senat AS, mengatakan bahwa pemimpin Israel itu telah "terlalu mentolerir korban sipil di Gaza".
Chuck Schumer mendorong Israel penjajah untuk mengadakan Pemilu menggantikan Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan, perdana menteri Israel penjajah itu telah 'kehilangan arah' dalam mengejar kelangsungan hidup politik.
"Perlu ada perdebatan baru tentang masa depan Israel setelah 7 Oktober," ucapnya.
"Sebagai negara demokrasi, Israel memiliki hak untuk memilih pemimpinnya sendiri, dan kita harus membiarkan chip jatuh di tempat yang mereka bisa. Namun, yang penting adalah bahwa Israel diberi pilihan," kata Chuck Schumer menambahkan.
Pemimpin mayoritas Senat itu tidak menyarankan batas waktu untuk pemungutan suara akhir di Israel penjajah.
AS Danai Kebengisan Israel di Gaza
Lebih dari 31.341 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak awal genosida, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Jumlah korban tewas yang meningkat telah memicu kecaman luas dan kekhawatiran genosida di wilayah tersebut.
Akan tetapi, Presiden Joe Biden dan para pemimpin terkemuka AS lainnya sebagian besar berhati-hati dalam kritik mereka terhadap kampanye militer Israel penjajah. AS adalah sekutu lama Israel penjajah, dan menyumbang sekitar 3,8 miliar dolar AS (Rp59,3 triliun) bantuan ke negara itu setiap tahun.
Meski begitu, kata-kata Chuck Schumer dan kritik yang lebih vokal dari Joe Biden telah mengisyaratkan pergeseran dalam pendekatan kepemimpinan Demokrat terhadap Israel penjajah, di tengah meningkatnya tekanan publik untuk mencari gencatan senjata permanen.