kievskiy.org

Respons Vladimir Putin soal Penembakan Massal di Moksow, Sempat Diperingatkan AS Malah Tuduh Blackmail

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Sputnik/Sergey Gunnev/Via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pernyataan apa pun mengenai penembakan massal yang terjadi di konser Balai Kota Crocus dekat Moskow pada Jumat 22 Maret 2024 malam. Dia mendoakan semua korban yang terluka agar segera pulih dan menyampaikan pujian kepada staf medis.

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova kepada wartawan setelah memberikan laporan mengenai tragedi berdarah di Moskow itu kepada sang presiden.

"Kami bersama dengan (Menteri Kesehatan Rusia) Mikhail A. (Murashko) melaporkan kepada presiden tentang keadaan kesehatan pasien, presiden berharap semua pemulihan dan menyampaikan pujian kepada dokter," katanya kepada wartawan, Sabtu 23 Maret 2024.

Dia juga dipastikan menerima pembaruan rutin mengenai aksi terorisme yang diklaim dilakukan oleh ISIS tersebut.

"Vladimir Putin diberitahu tentang awal penembakan di menit-menit pertama dari apa yang terjadi di Balai Kota Crocus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Presiden terus-menerus menerima informasi tentang apa yang terjadi dan tentang langkah-langkah yang diambil melalui semua layanan terkait. Kepala negara memberikan semua instruksi yang diperlukan," tuturnya menambahkan.

Sudah Diperingatkan AS

Sebelum tragedi berdarah itu terjadi, Vladimir Putin ternyata sudah diperingatkan oleh negara-negara barat, terutama Amerika Serikat (AS). Mereka menyatakan akan adanya kemungkinan serangan teroris di Rusia.

Akan tetapi, dia justru menuduh peringatan AS dan negara barat sebagai blackmail alias fitnah. Akibat tak mengindahkan peringatan tersebut, lebih dari 60 warganya pun tewas dalam penembakan massal yang dilakukan ISIS.

Menjelang serangan itu, Kedutaan Besar AS di Rusia mengeluarkan peringatan pada 7 Maret 2024 yang menyatakan bahwa "ekstremis memiliki rencana segera untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat