kievskiy.org

Israel Penjajah Serang Suriah Tewaskan 38 Orang, Perang Meluas?

Ilustrasi. Seorang pejuang Hizbullah berdiri di depan artileri anti-tank
Ilustrasi. Seorang pejuang Hizbullah berdiri di depan artileri anti-tank /Reuters/Ali Hashisho REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 38 orang tewas terbunuh, termasuk tentara dan warga sipil di provinsi Aleppo, Suriah utara, akibat serangan udara Israel Penjajah.

Dilansir dari Al Jazeera, sumber keamanan setempat mengabarkan pada kantor berita Reuters bahwa Korban jiwa termasuk lima anggota kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon.

Serangan terjadi Jumat, 29 Maret 2024, sekitar pukul 01.45 dini hari waktu setempat. Serangan udara itu menargetkan beberapa daerah di pedesaan Aleppo, kata Kementerian Pertahanan Suriah.

Laporan tidak menyertakan rincian jumlah korban. Namun, dijelaskan bahwa sejumlah warga sipil termasuk ke dalam korban jiwa sebagaimana pasukan militer. Selain itu, terdapat pula kerugian materiil dengan hancurnya harta benda.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, serangan Israel yang menghantam gudang senjata di dekat Bandara Internasional Aleppo itu telah memicu serangkaian ledakan besar lainnya.

Setidaknya 36 tentara Suriah tewas, kata pemantau perang oposisi, dan menambahkan bahwa depot senjata Hizbullah terletak di daerah tersebut. Di sisi lain, militer Israel belum memberikan komentar apapun terkait serangan tersebut.

Israel selama bertahun-tahun sejatinya memang telah melakukan serangan di Suriah, untuk memerangi kelompok-kelompok sekutu Iran, termasuk Hizbullah, yang menguasai wilayah timur, selatan, dan barat laut negara itu. Hizbullah juga berkuasa di pinggiran kota di sekitar ibu kota, Damaskus.

Serangan tersebut lantas meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada bulan Oktober 2023. Israel Penjajah kerap menyerang pertahanan udara tentara Suriah dan beberapa pasukan Suriah.

Beberapa anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga menjadi sasaran Israel Penjajah di Suriah. Hal ini sedikit banyak dipicu sebab berkembangnya pengaruh Teheran sejak mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang tahun 2011.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat