kievskiy.org

Resolusi Gencatan Senjata DK PBB Gak Mempan, Israel Malah Gempur Palestina di Rumah Sakit Gaza

Seorang pria Palestina memeriksa mobil yang rusak di lokasi serangan Israel, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 26 Maret 2024.
Seorang pria Palestina memeriksa mobil yang rusak di lokasi serangan Israel, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 26 Maret 2024. /REUTERS/Mohammed

PIKIRAN RAKYAT - Konflik Israel yang terus membantai Palestina sempat diklaim akan berkurang setelah Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi gencatan senjata. Tetapi, ternyata adanya resolusi tersebut tak membuat Israel bergeming.

Rabu 27 Maret 2024 usai dua hari resolusi dikeluarkan, Israel masih saja bertahan untuk gempur warga Palestina di jalur Gaza. Israel menanggap masih ada pejuang Hamas yang harus dihabisi.

Kini, Israel tengah menggempur dan melawan Hamas di beberapa rumah sakit. Hal tersebut berarti mereka tak mengindahkan resolusi gencatan senjata yang dilakukan DK PBB.

Selain resolusi gencatan senjata, Israel juga mengabaikan pembicaraan damai yang dilakukan dengan Palestina. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP News Kamis 28 Maret 2024, pembicaraan kedua pihak sudah dilakukan di Qatar.

Pihak Israel, Palestina, yang juga melibatkan mediator AS dan Mesir terlibat. Tapi hasil pembicaraan tak membuahkan hasil. Isral dan kelompok militan Palestina saling menyalahkan.

Buntut dari serangan Israel ini masih panjang. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan 66 orang tewas dalam pemboman dan pertempuran sejak 26 Maret 2024.

Dalam pemboman besar-besaran di malam hari, serangan Israel kembali menghantam Kota Gaza dan Rafah, di mana bola api menerangi langit di atas kota yang dihuni hingga 1,5 juta orang, sebagian besar dari mereka menjadi pengungsi akibat perang.

Pasukan Israel telah memerangi militan di dan sekitar tiga rumah sakit di Gaza, sehingga menimbulkan ketakutan bagi para pasien, staf medis, dan pengungsi di dalam rumah sakit tersebut.

Pertempuran ini terjadi di daerah Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, dan baru-baru ini di dekat dua rumah sakit di kota utama selatan Khan Younis, Al-Amal dan Nasser.

Korban Meninggal Terlalu Banyak

Kepala Pentagon Lloyd Austin menekankan jika korban jiwa dari pembantaian Israel ke Palestina sudah terlalu tinggi. Ini mengakibatkan serangan harus segera dihentikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat