kievskiy.org

Kata G7 Soal Konflik Iran-Israel Penjajah, Ada Potensi Perang Melebar?

Bendera negara anggota G7.
Bendera negara anggota G7. /Reuters/Alessandro Bianchi

PIKIRAN RAKYAT - Para pemimpin negara Group of Seven (G7) merilis pernyataan resmi setelah dikumpulkan oleh Amerika Serikat (AS), dan melakukan pertemuan membahas konflik antara Iran-Israel Penjajah.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni. Adapun, G7 terdiri dari Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis.

G-7 secara resmi mengutuk serangan langsung Iran terhadap Israel, yang dinilai sangat kejam dan belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kami menyatakan solidaritas dan dukungan penuh kami kepada Israel dan rakyatnya serta menegaskan kembali komitmen kami terhadap keamanannya,” demikian pernyataan itu, dikutip dari The Guardian, Senin, 15 April 2024.

“Dengan tindakannya, Iran telah melangkah lebih jauh menuju destabilisasi kawasan dan berisiko memicu eskalasi regional yang tidak terkendali. Hal ini harus dihindari,” ucap G7.

Para pemimpin G7 berjanji untuk terus berupaya menstabilkan situasi dan menghindari eskalasi. Bahkan, G7 tak akan segan mengambil tindakan lebih jauh untuk memastikan kestabilan tersebut.

“Dalam semangat ini, kami menuntut Iran dan proksinya menghentikan serangan mereka, dan kami siap mengambil tindakan lebih lanjut saat ini dan sebagai respons terhadap inisiatif destabilisasi lebih lanjut,” kata G7.

Di sisi lain, Sekjen PBB, António Guterres menyerukan pengekangan maksimal atas ketegangan di Timur Tengah, pada Minggu, menyusul serangan balasan Iran terhadap Israel.

Dilansir dari Reuters, dalam pertemuan dewan keamanan PBB, Guterres mengatakan, “Timur Tengah berada di ambang kehancuran. Masyarakat di wilayah tersebut sedang menghadapi bahaya nyata berupa konflik berskala penuh yang menghancurkan. Sekaranglah waktunya untuk meredakan dan mengurangi ketegangan.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat