PIKIRAN RAKYAT - Sebelas orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan Israel penjajah di kamp pengungsi Maghazi. Hal itu terjadi, ketika Israel penjajah melanjutkan pemboman di Jalur Gaza.
Selain itu, Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa sebuah jet Israel menyerang sebuah rumah di kamp pengungsi Yabna di Rafah. Tujuh orang, termasuk empat anak-anak, tewas dalam aksi pembantaian tersebut.
Mereka kehilangan nyawa ketika membantu mengevakuasi orang-orang yang terluka dan mayat yang terbunuh dari bawah reruntuhan.
Sembilan Hilang dan Dua Tewas
Dua warga Palestina tewas dalam pemboman yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Shujayea, sebelah timur Kota Gaza. Selain itu, sumber-sumber lokal mengatakan bahwa sembilan orang hilang ketika mereka mencari korban selamat di reruntuhan.
Pasukan Israel penjajah juga melancarkan serangan udara di Jalan Salah al-Din dan lingkungan Zeitoun, di tenggara Kota Gaza. Mereka juga membom Masjid Abu Bakr as-Siddiq di lingkungan Sabra di Kota Gaza, Wafa melaporkan.
Israel Beri Senjata ke Pemukim karena Incar Lebih Banyak Wilayah di Tepi Barat
Mengingat kekerasan pemukim Israel penjajah terpisah dari kebijakan negara, o-editor publikasi online Jadaliyya Mouin Rabbani mengatakan bahwa pemerintah Israel penjajah "tidak benar-benar masuk akal".
"Para pemukim dipersenjatai oleh negara Israel (dan) beroperasi di bawah naungan dan dengan perlindungan militer Israel. Masalah mendasar di sini adalah bahwa Israel memiliki agenda ekspansi teritorial," katanya.
Mouin Rabbani juga mencatat bahwa kecaman sekutu Barat Israel penjajah "tidak pernah melampaui peringatan verbal". Meskipun, organisasi hak asasi manusia telah menemukan Israel memberlakukan apartheid pada warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dia mengatakan bahwa Palestina tidak memiliki siapa pun untuk meminta bantuan terhadap serangan pemukim. Sebabm Otoritas Palestina bertindak sebagai "pembantu" bagi Israel penjajah.