PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Israel Penjajah menjemput empat sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober 2023. Alih-alih menyepakati gencatan senjata agar bisa saling bertukar tahanan, militer Israel justru melancarkan serangan brutal di Gaza, Sabtu, 8 Juni 2024.
210 orang sipil tewas terbunuh atas serangan tersebut, lebih dari 400 orang diantaranya alami luka. Jurnalis di lokasi menggambarkannya sebagai salah satu serangan Israel paling berdarah dalam perang delapan bulan terakhir.
Operasi penyelamatan sandera dan serangan udara intensif terjadi tepatnya di al-Nuseirat, di Gaza tengah, sebuah wilayah padat penduduk dan sering menjadi lokasi konflik antara Israel dan Hamas.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan operasi itu terjadi di jantung lingkungan perumahan di Nuseirat, tempat Hamas menyandera warga mereka di dua blok apartemen terpisah.
Pasukan Israel mengklaim dapat serangan hebat selama serangan itu sehingga mereka membalasnya dengan tembakan lewat jalur darat dan udara.
“Kami mengetahui jumlah korban di bawah 100 orang (Palestina). Saya tidak tahu berapa banyak di antara mereka yang merupakan teroris,” kata juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari, dikutip dari Reuters.
Polisi Israel menambahkan, dalam operasi kali ini, seorang komandan pasukan khusus Israel tewas.
Baca Juga: Tak Nyambung Jokowi Diminta Jadi Saksi SYL di Sidang Korupsi, kata Stafsus Presiden
Rumah Sakit seperti Rumah Jagal
Pembantaian keji oleh Israel Penjajah kembali terjadi, kali ini di kamp pengungsi Nuseirat, di Gaza tengah. 210 warga Palestina tewas dibunuh, sedang lebih dari 400 orang terluka.