kievskiy.org

Masih Enggan Akui Kemenangan Joe Biden, Donald Trump Disebut 'Meracuni' Demokrasi AS

Pejabat AS menyangkal tuduhan Donald Trump tentang kecurangan pemungutan suara di Pilpres 2020.
Pejabat AS menyangkal tuduhan Donald Trump tentang kecurangan pemungutan suara di Pilpres 2020. /Instagram/ @realdonaldtrump

PIKIRAN RAKYAT - Donald Trump dan para pejabat dari Partai Republik menuduh adanya kecurangan dalam pemungutan suara yang menyebabkan dia kalah dari Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 minggu lalu.

Namun, para pejabat AS mengaku tak melihat adanya kecurangan dalam sistem pemungutan surat suara di pilpres AS 2020.

Seorang pejabat tinggi di Demokrat juga menyebut Partai Republik dan Trump telah 'meracuni' demokrasi AS.

Baca Juga: Big Match Portugal vs Prancis: Cristiano Ronaldo Diragukan Tampil di UEFA Nations League

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 12 November 2020 kemarin, pejabat senior di AS menolak klaim penipuan Trump.

"Pemilu 3 November adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika," ujarnya.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Trump lagi-lagi berteriak 'curang' di media sosial dan mengklaim sistem pemungutan 'menghapus' 2,7 juta suara untuknya.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, 1,3 Juta Surat Suara Diterima KPU Kabupaten Tasikmalaya

Sanggahan juga dilontarkan oleh pejabat di Dewan Koordinasi Pemerintah Infrastruktur Pemilu, sebuah kelompok payung publik-swasta yang berada di bawah Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat