kievskiy.org

Sebelum Lengser, Donald Trump Ingin Serang Situs Nuklir Iran

Donald Trump.
Donald Trump. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS) bertemu dengan penasihatnya untuk menanyakan apakah dirinya memiliki opsi untuk menyerang situs nuklir miliki Iran di akhir masa jabatannya.

Namun, pertanyaan Donald Trump lansung ditanggapi oleh penasihatnya dan menyatakan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan konflik yang lebih luas.

Dilaporkan New York Times, Trump sebelumnya telah menemui para pejabat tinggi pada Kamis minggu lalu usai melakukan pengawasan nuklir PBB.

Baca Juga: Penjaga RPTRA Ditangkap, Puluhan Kali Lakukan Tindak Asusila ke Anak di Bawah Umur

Dalam pertemuannya tersebut, ia menyampaikan bahwa Iran telah menimbun uranium dan dipercaya jumlahnya sekitar 12 kali lebih banyak daripada yang diizinkan kesepakatan nuklir 2015.

Dilaporkan, pejabat yang bertemu dengan Donald Trump kala itu adalah, Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penjabat sekretaris pertahanan Christopher C. Miller, dan Jenderal Mark A. Milley, ketua dari Kepala Staf Gabungan.

Tak hanya itu, Trump pun berdiskusi dengan 4 para pejabat tinggi tersebut dan menanyakan bagaimana dirinya harus menanggapi laporan Badan Energi Atom Internasional, serta memfokuskan serangan pada pusat nuklir Natanz yang dijaga ketat.

Baca Juga: Punya Harta Rp 6,5 Miliar, Garasi Kapolda Baru Jabar Dipenuhi Hardtop Hingga Land Cruiser

Dilansir Pikiran-rakyat.com dalam artikel Times of Israel, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Jenderal Mark A. Miley memperingati Trump bahwa 'serangan' tersebut akan mudah meningkatkan konflik regional yang besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat