PIKIRAN RAKYAT - Setelah 16 tahun menuai kontroversi terkait penyelsaian sarana ibadah Gereja Kristen Indonesia di Taman Yasmin, Pemerintah Kota Bogor menyampaikan kabar terbaru terkait penyelesaian permasalahan tersebut.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, selama enam tahun terakhir, Pemerintah Kota Bogor terus membangun komunikasi dengan semua pihak untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah komprehensif.
Dari proses komunikasi yang cukup panjang, Pemerintah Kota Bogor dan berbagai pihak yang berkaitan dengan GKI Yasmin sepakat membentuk Tim Penyelesaian sarana tempat ibadah di area Taman Yasmin.
Baca Juga: Jalan Panjang Jemaat GKI Yasmin Menanti Keadilan
Tim tersebut terdiri dari Pemkot Bogor dan pihak GKI Yasmin. Ada tujuh orang yang ditunjuk oleh Majelis Sinode untuk melakukan pembahasan bersama Pemkot dalam mencari penyelesaian mmasalah tersebut.
“Persoalan yang selama 16 tahun ini jadi batu ganjalan semakin menemui titik terang. Selama 6 tahun terakhir, kita terus melakukan penyamaan persepsi dengan melibatkan semua pihak. Sampai hari ini ada kemajuan yang signifikan, yaitu telah terbangun kesepahaman,” ujar Bima Arya dalam konferensi pers yang digelar Pemkot Bogor bersama Tim Tujuh, MUI, dan Komnasham di Balaikota Bogor, Kamis, 19 Desember 2019.
Bima menuturkan, seluruh unsur yang terlibat komunikasi mulai dari jemaat, pengurus GKI, MUI, Kemenag, dan Komnasham sepakat, penyelesaian solusi GKI Taman Yasmin harus berorientasi dengan potensi ke depan.
Pemkot Bogor dan unsur lainnya sepakat tidak lagi fokus pada perdebatan masa lalu yang akan menghambat proses penyelesaian kasus tersebut.
“Proses masa lalu harus diganti proses masa depan, karena belasan tahun kita sudah berdebat soal perspektif hukum masa lalu. Tim bersama sudah sangat intensif melakukan pemetaan, perkembangan di lapangan, menyusun langkah ke depan. Saya kira memang agak rumit, tetapi sejak Agustus kemarin, kita betul-betul menikmati kebersamaan,” ujar Bima.