PIKIRAN RAKYAT - Seiring terus bertambahnya pasien terpapar virus Covid-19, hingga mencapai 18 orang, Pemerintah Kota Sukabumi, akan melakukan kajian epidemiologis.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengkaji penyebaran wabah tersebut yang kini semakin meluas. Dua hari terakhir ini, tidak hanya dikonsentrasikan di 3 kelurahan di Kecamatan Gunungpuyuh. Kini penyebaran wabah tersebut hingga di 3 kecamatan lainnya.
Terinventarisir masing-masing seorang warga terpapar wabah covid-19, di Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, di Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembur Situ, dan di Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum.
Baca Juga: Curahan Hati Mahasiswa Relawan Penanganan COVID-19, 'Ibarat Vitamin C bagi Tenaga Medis'
Sementara jumlah pasien terbanyak di Kelurahan Karamat sebanyak 10 orang. Sedangkan di Kelurahan Sriwedari sebanyak 4 orang, dan di Kelurahan Karang Tengah Sebanyak 1 orang.
"Mereka semua beraktivitas di salah satu instansi negara di Kota Sukabumi. Mereka berdomisili di Kecamatan Gunung Puyuh. Sementara seorang pasien yang berdomisili di Kelurahan Tipar kini telah sembuh, dan berada di rumahnya," kata Juru Bicara Media Center Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, Senin 20 April 2020.
Wahyu Handriana mengatakan, kajian yang tengah dilakukan tim epidemiologis akan terkait perkembangan Covid-19 di Kota Sukabumi. Diharapkan kajian tersebut dapat memastikan, apakah perlu diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Jika Dipaksakan, Kualitas Pilkada pada Desember 2020 Bisa Turun
"Hanya kepala daerah yang bisa merekomendasikan usulan ke provinsi Jabar. Dan, kajian kami telah diserahkan kepada kepala daerah," katanya.
Sebelumnya, Pemkot memberikan isyarat akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hanya saja, pemkot masih melakukan serangkaian kajian epidemiologis. Kajian menjadi salah satu syarat dari PSBB itu.