kievskiy.org

Jika Dipaksakan, Kualitas Pilkada pada Desember 2020 Bisa Turun

ILUSTRASI pilkada.*
ILUSTRASI pilkada.* /DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Netgrit Ferry Kurnia Rizkiyansyah sangsi kalau penyelenggaraan Pilkada akan bisa digelar tahun ini.

Hal itu dikatakan Ferry seiring kesepakatan DPR dan pemerintah yang memutuskan penyelenggaraan Pilkada 2020 ditunda sampai 9 Desember 2020.

Menurut Ferry, keraguannya berdasarkan kondisi saat ini yang masih belum menunjukkan kepastian.

Baca Juga: PPDI Serang Kecewa, Pendaftaran Kartu Prakerja Belum Ramah Disabilitas

Seperti diketahui, kesepakatan untuk menunda Pilkada yang semula dijadwalkan September 2020 imbas dari penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan. Jika dipaksakan maka akan menurunkan kualitas dari pemilu tersebut.

"Melihat kondisi seperti itu, tentunya saya memprediksi sangat tidak mungkin pelaksanaan tanggal 9 Desember 2020 bisa direncanakan dengan baik," ujar Ferry dalam web diskusi, Minggu , 19 April 2020.

Menurut Ferry, dalam konteks demokrasi Pemilu harus dapat dipersiapkan dengan baik. Tidak hanya dalam konteks peserta dan partisi publik yang baik. Tetapi kesiapan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Juga: Pasien Sembuh Terus Tumbuh Menjadi 686, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Masih Masif

Termasuk mekanisme persiapan itu harus ada kepastian, mulai dari hukum, regulasi, tahapan, penyelenggara, anggaran hingga sumber daya manusia.

"Saya tak membayangkan KPU siapkan aturan yang harus disiapkan sampai Mei. Ini harus dibuat dikebut KPU," kata Ferry.

Dengan dikejar waktu, Ferry tidak yakin akan menghasilkan pemilu yang berkualitas karena persiapan penyelenggara yang harus mengejar tenggat waktu. Selain itu, dia khawatir ada agenda tersendiri oleh para petahana.

Ferry juga menyinggung kesiapan daerah dalam hal anggaran. Sebab, karena pandemi Covid-19 anggaran untuk Pilkada tengah ditahan oleh daerah. Jika nantinya, anggaran tersebut dipakai untuk penanganan Covid-19, Ferry mempertanyakan apakah nanti bisa dikembalikan untuk Pilkada.

Baca Juga: Dari Partisipasi Rendah hingga Masa Akhir Jabatan, Ini Kata Pakar Soal Penundaan Pilkada

"Kondisi terpakai apakah ada kemungkinan di-recovery lagi," ucapnya.

Sementara itu, Ferry melihat opsi ketiga yang Pilkada diundur hingga akhir tahun 2021 lebih moderat agar dapat melakukan persiapan dengan matang.

 Dia menyarankan, sebaiknya dibaca prediksi kapan Covid-19 berakhir. Ferry sampai menyinggung ucapan Presiden Jokowi bahwa virus tersebut diprediksi berakhir Desember 2020.

"Opsi tiga itu sangat moderat untuk mempersiapkan berbagai hal," kata Fery.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat