kievskiy.org

Ditutup Sejak Awal Maret Lalu, Satwa di TSC Terancam Kelaparan

HARIMAU Sumatera, salah satu satwa dilindungi yang dititipkan pemerintah di Taman Satwa Cikembulan (TSC) Kadungora Garut. Saat ini pihak pengelola TSC mengaku khawatir dengan keberlangsungkan kehidupan satwa-satwa dilindungi yang da di taman satwa tersebut akibat tak adanya lagi pemasukanyang didapatkan setelah taman satwa tersebut tak beroperasi sejak awal Maret lalu.*
HARIMAU Sumatera, salah satu satwa dilindungi yang dititipkan pemerintah di Taman Satwa Cikembulan (TSC) Kadungora Garut. Saat ini pihak pengelola TSC mengaku khawatir dengan keberlangsungkan kehidupan satwa-satwa dilindungi yang da di taman satwa tersebut akibat tak adanya lagi pemasukanyang didapatkan setelah taman satwa tersebut tak beroperasi sejak awal Maret lalu.* /AEP HENDY/KP



PIKIRAN RAKYAT - Pihak pengelola Taman Satwa Cikembulan (TSC) saat ini mengkhawatirkan keberlangsungan kehidupan ratusan satwa yang dititipkan di tempatnya.

Hal ini menyusul tidak adanya lagi pendapatan yang dihasilkan sejak ditutupnya taman satwa yang berada di wilayah Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut tersebut sejak awal Maret lalu.

Menurut Manager Operasional TSC, Rudy Arifin, munculnya pandemi Covid-19 telah menyebabkan pihaknya memutuskan untuk menutup operasinoal TSC sejak awal Maret lalu.

Baca Juga: Menantang Covid-19 Pengunjung dari Luar Ramai Ngabuburit, Akses Nusa Gede Akhirnya Ditutup

Dengan demikian, otomatis sejak saat itu tak ada lagi pemasukan yang didapatkan pihak pengelola yang selama ini hanya didapatkan dari tiket masuk para pengunjung.

"Sejak awal Maret lalu kami sudah menutup operasional TSC, sesuai anjuran pemerintah dengan tujuan mencegah penyebaran Covid-19. Otomatis sejak saat itu pula sudah tak ada lagi pemasukan yang kami dapatkan," Rudy, Minggu 26 April 2020.

Baca Juga: Cetar Edisi 4: 'Fadhilah Salat', Cara Mudah Menjadikan Keluarga Ahli Sholat

Diakui Rudy, sedangkan pengeluaran rutin tetap ada setiap harinya terutama untuk pakan satwa yang jumlahnya mencapai 435 ekor yang terdiri dari berbagai jenis.

Selain itu, pihaknya juga masih harus membayar para pekerja yang saat ini terpaksa sebagian di rumahkan dulu.

Baca Juga: Kenali Gejala Cabin Fever Penyebab Sedih hingga Gelisah akibat Kondisi Tidak Nyaman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat