kievskiy.org

Update Harga Kedelai di Garut, Terjadi Kenaikan Bervariasi

Ilustrasi kedelai.
Ilustrasi kedelai. /pixabay/ pnmralex pixabay/ pnmralex

PIKIRAN RAKYAT - Setelah minyak goreng, kini giliran kacang kedelai yang harganya mengalami kenaikan di wilayah Kabupaten Garut. Namun demikian, kenaikan harga yang terjadi tidak seragam dikarenakan adanya kebijakan yang berbeda di tingkat pedagang. 

Berdasarkan pantauan di pasar Induk Guntur Ciawitali, Kamis, 17 Februari 2022, di tingkat grosir harga kacang kedelai mencapai Rp11.500 per kilogram. Padahal sehari sebelumnya harga kacang kedelai di pasar tersebut masih di angka Rp11.200 per kilogram.

"Memang benar, terjadi kenaikan harga kacang kedelai yang kemarin hanya Rp11.200 tapi hari ini naik jadi Rp11.500 per kilogram," ujar Kepala Sub Bagian UPTD Pasar Guntur, Yusep Suryaman, Kamis, 17 Februari 2022.

Dia mengatakan, harga Rp11.500 itu berlaku bagi pedagang di tingkat grosir. Sedangkan di tingkat pengecer harganya bisa lebih mahal lagi yakni di kisaran Rp12.000 per kilogram.

Baca Juga: Skema COD Jadi Target, Aksi Sadis Komplotan Begal Tega Tebas Jari Korban

Hal ini menurut Yusep disikapi secara beragam oleh para pedagang sehingga mereka pun memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan harga jual kacang kedelai. Tak heran kalau di tingkat pedagang terjadi perbedaan harga, tergantung pada kebijakan masing-masing yang disebabkan berbagai faktor.

"Kalau harga di tingkat pedagang saat ini masih beragam. Mereka punya kebijakan masing-masing yang disebabkan berbagai faktor," katanya.

Yusep pun mengakui belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga kacang kedelai di Pasar Induk Guntur Ciawitali. Padahal untuk ketersediaan stok saat ini terbilang masih normal, dengan kata lain tidak terjadi kelangkaan. 

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23, Menko Airlangga Sebut Ada 500.000 Kuota untuk Peserta

Bervariasinya harga kacang kedelai di tingkat pedagang di Pasar Guntur ini dibenarkan oleh Mimin (53), salah seorang pedagang sembako. Hal itu menurutnya disebabkan berbagai faktor, salah satunya jenis kacang kedelai yang mereka jual. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat