kievskiy.org

Angka Kemiskinan di Jawa Barat Dipastikan Akan Naik, 62% Persen Penduduk Terdampak Covid-19

ILUSTRASI, Tarlinah (68) di Blok Kidul, RT 02/01, Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hidup sebatang kara dan tinggal di gubuk pinggir sawah di bawah Tol Cipali atau Cikampek-Palimanan, di Desa Sukawana.
ILUSTRASI, Tarlinah (68) di Blok Kidul, RT 02/01, Desa Sukawana, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hidup sebatang kara dan tinggal di gubuk pinggir sawah di bawah Tol Cipali atau Cikampek-Palimanan, di Desa Sukawana. /TATI PURNAWATI/KC

PIKIRAN RAKYAT - Angka kemiskinan Indonesia, termasuk Jawa Barat dipastikan akan naik akibat pandemi COVID-19.

Khusus di Jabar, diperkirakan sekitar 62-62% penduduk Jabar terganggu kesejahteraannya akibat pandemi ini.

Akademisi sekaligus peneliti Pusat Studi Pembangunan (Center for Economics and Development Studies) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr Martin Daniel Siyaranamual mengatakan, saat ini prodi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan FEB Unpad tengah melakukan penelitian mengenai mekanisme dampak dari pandemi COVID-19 ke kesejahteraan masyarakat dari masing-masing sektor.

Baca Juga: Katy Perry Mengaku Bobot Tubuhnya Melonjak Puluhan Kilo Sejak Mengandung

Penelitian tersebut masih berjalan, namun secara umum Martin mengatakan di sektor pertanian pandemi ini berdampak pada keluarga miskin.

Untuk sektor jasa atau pariwisata yang terkena dampak adalah warga yang berada di golongan kaya. Sementara di sektor industri, pandemi ini menghantam masyarakat di kelas menengah dan rentan.

“Pandemi ini memukul semua lapisan. Jabar yang disokong sektor industri dimana disana banyak kelas menengah mengalami cukup tekanan karean saat ini kelas menengah pun tertatih,” katanya saat dihubungi, Senin, 11 Mei 2020.

Baca Juga: Kenali Tanda Masalah Kesehatan Mental yang Tidak Mudah Terdeteksi

Ia memaparkan dari dari sisi komposisi penduduk miskin di Indonesia, 0-40% penduduk masuk dalam kategori miskin, kemudian 41-70% termasuk dalam kategori menengah.

Merujuk kondisi saat ini, dimana sektor industri yang banyak terdapat kelas menengah ikut tertatih, diperkirakan membuat lebih dari 50% penduduk Jabar harus disokong hidupnya oleh pemerintah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat