kievskiy.org

Patahkan Stigma Negatif, Sejumlah Generasi Milenial Jadi Relawan Bencana Cianjur

Dampak gempa Cianjur.
Dampak gempa Cianjur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Milenial kerap dinilai sebagai generasi yang manja dan generasi rebahan.

Mereka dinilai menyukai hal instan, tidak loyal, dan gemar berpindah-pindah tempat kerja.

Namun hal tersebut kemudian dipatahkan oleh belasan milenial yang diterjunkan ke lokasi bencana Cianjur untuk melakukan assesment bencana.

Manager Program Rumah Amal Salman ITB, Muhammad Akbar Fajar Siddiq, menuturkan dikirimnya belasan milenial ke lokasi tanggap darurat gempa Cianjur merupakan yang kali pertamanya mereka menerjunkan relawan muda di tahap assesment.

Baca Juga: Anak Korban Gempa Cianjur Jenuh, Disdik Didorong Mulai Pembelajaran di Tenda

Pada tahap tersebut, situasi di bencana masih crowded. Biasanya relawan baru diturunkan ketika lokasi bencana sudah masa recovery atau pemulihan sebab suasananya sudah tenang.

“Meski generasi milenial terlanjur mendapatkan stigma negatif, kami percaya anak-anak milenial yang kami pilih untuk terjun ke lokasi bencana memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Ada spirit bagi mereka membantu sesama, membuat kita bisa mengandalkan mereka,” ucap Fajar dihubungi, Kamis 8 Desember 2022.

Fajar juga menyampaikan sejauh ini, sudah ada tiga kloter relawan yang diterjunkan ke lokasi.

Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai kampus, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Institut Kesehatan Rajawali, Poltekesos, Politeknik Manufaktur Bandung (Polman), Institut Agama Islam Cipasung (IAI).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat