PIKIRAN RAKYAT - Bantuan bus gratis yang disiagakan di Stasiun Bogor dan depo DAMRI dinilai bukan solusi permanen untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kereta komuter. Pemerintah Kota Bogor meminta PT KAI, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI sama-sama merumuskan solusi permanen agar antrean penumpang di Stasiun Bogor setiap Senin pagi dapat teratasi.
“Kita sama-sama mematangkan strategi lain. Sebelum ada solusi permanen, mudah-mudahan setiap Senin bisa tetap teurai dengan bus bantuan. Nanti kita laporkan kepada Pak Menko, Pak Menhub,“ ujar Wali Kota Bogor Bima Arya, Senin 13 Juli 2020.
Pemerintah Kota Bogor juga akan berkoordinasi dengan Direksi Transjakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk mematangkan skenario dalam mengurai penumpang kereta komuter. Salah satu yang dibayar terkait pemberlakuan tiket berbayar untuk bus bantuan di Stasiun Bogor.
Baca Juga: Pembunuhan Brutal Terekam CCTV, Orang-orang di Sekitar Tak Menolong Bahkan Kendaraan Lalu-lalang
“Nantinya, BPTJ akan menyebar angket untuk mengetahui respon dari penumpang apabila alternatif bus tetapi berbayar. Kita jajaki terus. Tidak mungkin seperti ini terus. Kita sedang membicarakan, menyiapkan skenario moda transportasi bus yang bisa menjadi permanen,” kata Bima.
Jika pemberangkatan bus bantuan menjadi permanen, kemungkinan besar titik keberangkatannya tidak terpusat di Stasiun Bogor. Nanti bus bantuan akan disebar sesuai dengan hasil kuisioner.
“Tapi harus bekerja sama dengan PO lokal. Harus dibangun sistem kerja sama juga dengan Kota Bogor dengan PO Lokal di Bogor,” ujar Bima.
Baca Juga: Mudah dan Gak Perlu ke Samsat, Begini Cara Cek Pajak Kendaraan Bermotor Secara Online
Kepadatan Terurai