kievskiy.org

Longsor di Majalengka, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh Total

Lokasi longsor di Majalengka pada Minggu 22 Januari 2023.
Lokasi longsor di Majalengka pada Minggu 22 Januari 2023. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Ruas jalan yang menghubungkan Desa Margamukti, Kecamatan Talaga dan Desa Ciranca, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka tertimbun longsor sepanjang kurang lebih 15 meteran, arus lalu lintas sempat lumpuh total selama kurang lebih 18 jaman, Minggu 22 Januari 2023.

Longsor terjadi dari tebing setinggi kurang lebih 40 meteran dengan tumpukan material di jalan sekitar 1 meter lebih, menimbun jalan hampir selebar longsor sekitar 15 meter. Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut dan askes jalan sempat ditutup sejak terjadi longsor hingga material dibersihkan pada Senin 23 Januari 2023 siang.

Menurut keterangan warga setempat, Atep, dan Kapolsek Malausma Iptu Agus Malik, musibah longsor terjadi pada Minggu sekira pukul 16.00 WIB setelah hujan deras yang terus menerus sejak siang hari pukul 12.00 WIB hingga sore hari.

“Hujannya lumayan besar, dari siang hari sampai sekitar pukul 17.00 WIB, kejadian longsor sekira pukul 16.00 WIB,” ujar Atep.

Baca Juga: Tertimbun Material Longsor, Satu Warga di Kuningan Jawa Barat Tewas

Kapolsek Agus Malik mengatakan, karena jalan tertutup longsor, arus lalu lintas sempat ditutup karena tidak bisa dilintasi, selain itu, batu kerikil terus berjatuhan dari tebing yang kontur tanahnya mudah lunak karena berasal dari batu atras. Bahkan ketika hujan deras, pihaknya juga menutup kembali akses jalan karena khawatir terjadi longsor susulan.

“Arus lalu lintas selama ditutup, pengguna jalan melintasi akses Bantarujeg, hanya jarak tempuh lebih jauh sepanjang kurang lebih 10 km,” tutur Agus.

Pembersihan material tanah, menurutnya, dilakukan secara manual oleh masyarakat, BPBD, kepolisian, dan TNI untuk mempercepat  pembukaan akses jalan. Material dibuang ke bahu jalan karena kebetulan di bawah jalan yang longsor, terdapat jurang yang cukup curam.

“Setiap hujan, jalan akan kami tutup dulu karena material terus berjatuhan walaupun hanya kerikil, tapi itu khawatir membahayakan,” tutur Agus Malik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat