kievskiy.org

SMA di Majalengka Diduga Paksa Murid Studi Banding ke Bali, DPRD dan Dewan Pendidikan Buka Suara

Ilustrasi studi banding sekolah.
Ilustrasi studi banding sekolah. /Pixabay/Freedommail Pixabay/Freedommail

PIKIRAN RAKYAT - Komisi IV DPRD Majalengka serta Dewan Pendidikan Kabupaten Majalengka berharap semua sekolah di Kabupaten Majalengka baik SD, SMP, ataupun tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, SMA/SMK dan MA tidak memaksakan melakukan studi banding ke luar kota.

Pasalnya banyak solusi untuk memberikan pendidikan terhadap anak sekolah menyangkut pendidikan akademis maupun non-akademis yang tidak membebani orang tua, terlebih orang tua kurang mampu.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten  Majalengka Indra Adi Budiman yang juga Rektor Universitas Majalengka (Unma) dan Ketua Komisi IV DPRD Majalengka Hanurajasa Tatang Rijana menyikapi adanya tekanan terhadap siswa dan orang tua untuk melakukan studi literasi ke Bali yang dilakukan SMA Sukahaji.

Indra mengatakan, lembaga pendidikan dimanapun terlebih SLTA tidak profit-oriented, materi dan kegiatan belajar tidak boleh dijadikan ajang dan lahan komoditas untuk mencari keuntungan. Kegiatan praktik lapangan, menurutnya, hendaknya diselenggarakan secara effektif dan efesien sehingga tidak memberatkan orang tua, terlebih jika banyak siswa yang tidak mampu melaksanakan kegiatan berbiaya tinggi.

Baca Juga: Orang Tua SMA Sukahaji Majalengka Mengeluh Anaknya Dipaksa Studi Banding ke Bali

“Pola pendidikan dimanapun apalagi tingkat SMA, seharusnya terhindar dari segala sanksi, bahkan ancaman," kata Indra.

Menurutnya, Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan pemerintah terhadap semua sekolah mulai jenjang SD hingga SMU/SMK/MA merupakan salah satu solusi pemerintah dalam meringankan beban orang tua sehingga mereka tidak perlu dibebani lagi. Dana BOS perlu dimaksimalkan untuk kepentingan pendidikan anak.

“Jika betul ada tekanan, tentu itu sangat disayangkan, itu harus dihindari terlebih tidak semua orang tua yang menyekolahkan anaknya berasal dari keluarga yang cukup,” kata Indra.

Hanurajasa Tatang Ridjana mengatakan, study tour yang dilakukan sekolah tidak ada salahnya ketika teknis dan pengaturannya dilakukan dengan baik. Kegiatan tersebut bisa mengandung rekreasi, ada fungsi edukasi, menambah wawasan peserta didik , memotivasi anak, dan sebagainya yang tentu tidak sekadar hiburan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat