kievskiy.org

Jumlah Pasien DBD di Kota Tasikmalaya Tertinggi di Jawa Barat, Dinkes: 952 Kasus dengan 19 Meninggal

Ilustrasi nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD meningkat di Kota Tasikmalaya.
Ilustrasi nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD meningkat di Kota Tasikmalaya. PIXABAY/272447

PIKIRAN RAKYAT - Serangan nyamuk Aedes Aegypti di Kota Tasikmalaya terus mengganas. Hari ini Jumat 24 juli 2020 seorang warga Kota Tasikmalaya kembali meninggal dunia akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dengan kasus tersebut, hingga Jumat 24 Juli 2020, 19 jiwa di Kota Tasikmalaya meninggal akibat keganasan nyamuk tersebut. Tragisnya lagi dari jumlah korban jiwa tersebut, 13 diantaranya adalah usia dibawah umur atau anak anak.

Bahkan angka kasus kematian DBD akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti di Kota Tasikmalaya tersebut, menjadi angka kasus kematian tertinggi secara nasional. Selain kasus kematian, akibat serangan nyamuk tersebut telah mengakibatkan angka kasus DBD di Kota Tasikmalaya dengan jumlah 952 kasus merupakan tertinggi se-Jawa Barat.

Baca Juga: Tidak Kenakan Masker di Kota Cirebon, Bakal Dikenakan Sanksi Sosial dan Denda hingga Rp150 Ribu

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, kasus kematian akibat DBD di Kota di Kota Tasikmalaya untuk sekarang ini kembali bertambah hingga mencapai 19 orang dan kebanyakan anak di bawah umur. Berdasarkan data terakhir sejak Januari hingga Juli 2020 telah tercatat 952 kasus DBD di wilayahnya.

Namun demikian Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya belum juga menerapkan status kejadian luar biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Padahal
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, pasien demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kota Tasikmalaya sejak Januari 2020
mendekati angka 1000 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, Kasus DBD diwilayahnya terus menunjukan kenaikan yang cukup signifikan. Jadi semua harus waspada," kata Uus, Jumat 24 Juli 2020.

Baca Juga: 28 Santri Pondok Gontor 2 Positif Covid-19, Bupati: Sumbang Angka Kasus Terbesar di Ponorogo

Menurut dia, kasus DBD bisa dicegah melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ia menambahkan, pemberantasan harus dilakukan secara mandiri dengan menguras, menutup, dan mengubur (3M), tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat